KANAL24, Malang – Saat ini, pemanfaatan komputer sebagai alat analisa telah merambah hampir semua bidang ilmu tak terkecuali pada proses pengelasan. Prof. Ir. Djarot B. Darmadi, MT., PhD pada pengukuhan gelar Profesornya, Rabu (17/2/2021) di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya menyampaikan tentang Simulasi Komputer sebagai Kontrol Intelektual Proses Pengelasan, yang tentu ini merupakan produk dari kemajuan ilmu pengetahuan.
Salah satu peran komputer dalam proses pengelasan adalah membuat model dan mensimulasikannya. Simulasi komputer proses pengelasan terus berkembang hingga sekarang untuk mendapatkan model terbaik. Selain merepresentasikan proses pengelasan, simulasi juga bisa menjelaskan sebab atau alasan terjadinya suatu fenomena tertentu. Meskipun belum sempurna, simulasi komputer proses pengelasan telah memberikan kontribusi nyata pada kegiatan studi parameter, studi kemamputerapan dan memprediksi karakter fisik pada tempat-tempat yang sulit diukur.
Untuk menghasilkan model yang benar-benar mewakili proses pengelasan tidaklah sederhana, karena proses pengelasan melibatkan analisa non linear yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Baca juga:
Profesor Arema Paparkan Umur Komponen Struktur Benda
“Dalam proses pengelasan sering melibatkan fasa cair dari material yang dilas. Salah satu kontribusi yang diberikan adalah memodelkan material yang mengalami fasa cair dengan elemen yang kehilangan kekakuan dan kehilangan regangan plastisnya. Terbukti dengan model tersebut, dapat dihasilkan prediksi tegangan sisa yang lebih mendekati hasil pengukuran,” papar Profesor kelahiran Ponorogo tersebut.
Namun, Profesor Fakultas Teknik itu mengatakan membuat model proses pengelasan untuk disimulasikan bukanlah pekerjaan mudah dan akan terus disempurnakan oleh para peneliti di bidang ini di masa mendatang. Kontribusi yang telah diberikan dalam pembuatan model proses pengelasan adalah membuat model elemen dengan kekakuan dan regangan plastis tersisa sama dengan nol untuk memodelkan material yang mencair. Kontribusi lain adalah dengan memodelkan tempered martensite dengan model elemen yang memiliki susunan atom sama dengan prime martensite tetapi memiliki tegangan luluh dan tegangan yield lebih tinggi. Dengan dua hal ini, dapat dihasilkan prediksi tegangan sisa yang lebih mendekati hasil pengukuran. (Meg)