KANAL24, Malang – Perambatan retak pada suatu peralatan seperti pada peralatan rumah tangga, dunia kesehatan, sampai pada struktur besar semisal jembatan, pembangkit listrik dan kendaraan yang beresiko tinggi yakni pesawat tentu dapat mempengaruhi keamanan pengguna.
Permasalahan ini menurut Prof. Dr. Eng. Anindito Purnowidodo, S.T., M.Eng dapat ditangani dengan memprediksi umur komponen dari suatu struktur secara akurat menggunakan fatigue design criteria.
Temuan ini, ia paparkan pada acara pengukuhan gelar profesornya, hari Rabu (17/2/2021) di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya.
Menurutnya, umumnya kegagalan dari suatu struktur terjadi pada komponen yang menerima beban dinamis. Kegagalan suatu komponen yang menerima beban dinamis disebabkan karena adanya inisiasi dan perambatan retak. Jika panjang retak ini mencapai panjang kritisnya maka dapat menyebabkan kegagalan strukturnya. Dalam mengevaluasi umur komponen dari suatu struktur, ada dua hal penting yang harus diperhatikan yaitu umur untuk inisiasi dan umur untuk perambatan retak.
Permasalahan yang dihadapi para insinyur dalam memprediksi umur komponen dari suatu struktur adalah ketidakpastian perilaku rambat retak. Oleh karena itu, metode untuk memprediksi umur komponen dari suatu struktur lebih akurat dengan menggunakan hubungan laju rambat retak dan faktor intesitas tegangan efektif.
“Faktor intesitas tegangan efektif dapat diketahui dengan cara mendeteksi besar tegangan yang mana retak mulai membuka. Metode ini dapat diterapkan pada berbagai kondisi siklus beban dinamis pada komponen dari suatu struktur yang terbuat dari logam seperti baja, almunium atau komposit. Lalu, menggabungkan metode tersebut dengan sistem pengawasan secara langsung yang memanfaatkan teknologi informasi, maka disamping perilaku rambat retak dan prediksi umur komponen, kegagalan pada struktur dapat dihindari,” jelas Profesor Fakultas Teknik tersebut.
Profesor kelahiran Malang itu mengatakan dalam memprediksi umur komponen dari suatu struktur secara akurat menggunakan fatigue design criteria yang berbasis perambatan retak dapat diaplikasikan pada segala kondisi beban dinamis yaitu dengan siklus konstan maupun bervariasi dengan menggunakan metode hubungan laju rambat retak dan faktor intesitas tegangan efektif.
Di samping itu, metode ini dapat diintegrasikan dengan teknologi informasi untuk memonitor bagian-bagian yang dianggap kritis dari suatu struktur secara langsung (real time) untuk meningkatkan keamanan.
Dengan keakuratan prediksi umur yang lebih baik, maka penggunaan sistem ini diharapkan dapat diaplikasikan pada struktur beresiko tinggi untuk menghindarkan kegagalan yang tidak diharapkan.(meg)