KANAL24, Jakarta – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menggelar ekspor produk makanan olahan berbahan baku ayam perdana ke Qatar. Perseroan juga melanjutkan ekspor makanan olahan berbahan baku ayam ke Jepang. Sedangka ekspor pakan unggas dan anak ayam usia sehari (day old chicks/DOC) ditujukan ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Acara pelepasan ekspro tersebut digelar secara simbolis berkas kelengkapan ekspor kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo secara virtual, Rabu (24/2/2021).
Komisaris Independen Charoen Pokphand Indonesia Suparman mengatakan melalui Investor Daily, ekspor ini menjadi gerbang bagi Indonesia ke negara-negara Timur Tengah. “Semoga dengan peningkatan jumlah dan volume ekspor tersebut dapat turut membantu memecahkan masalah-masalah yang selama ini dihadapi dunia usaha perunggasan di Indonesia,” ucapnya.
Ekspor perdana terdiri atas satu kontainer yang berisikan sebanyak 3.618,92 kilogram pakan ternak senilai Rp 220 juta. Sedangkan target volume ekspor tahun ini ke negara tersebut mencapai 21.600 kg. Produk tersebut diekspor ke Koperasi Warga Indonesia Qatar ( KWIQ ) Supermarket. KWIQ Supermarket adalah perusahaan yang berdiri di tahun 2017 dan bergerak di bidang perdagangan ritel dan memiliki izin ekspor impor di Qatar yang dimiliki oleh masyarakat diaspora Indonesia di Qatar. Kerja sama ini didapat saat penyelenggaraan Trade Expo ke-35 oleh Kementerian Perdagangan.
“Produk yang diimpor pertama adalah Fiesta Ready Meal yang diharapkan disukai masyarakat internasional yang tinggal di Qatar. Fiesta Ready Meal dipilih karena memiliki varian favorit masyarakat Indonesia. Produk tersebut juga bisa menjadi sarana pemasaran kuliner produk Indonesia secara praktis. Qatara merupakan ruang display yang baik bagi produk yang berkualitas dari Indonesia,” kata Ketua KWIQ Supermarket Kartini Sarsilaningsih.
Pada saat bersamaan, Charoen Pokphand juga menggelar ekspor kedua negara lain yang telah menjadi rekan bisnis perusahaan sejak tahun 2017. Dengan rincian pengiriman, satu kontainer produk olahan unggas atau sebanyak 6.000 kilogram dengan nilai Rp 250 juta ke pasar Jepang. Perseroan juga mengirimkan sekitar 120.000 kg pakan unggas dengan nilai mencapai Rp 740 juta ke Timor Leste.
“Kami berharap usaha ini terus berkembang, seperti nyala lilin yang kecil menjadi sebuah obor dan seterusnya akan menjadi mercusuar perunggasan Indonesia,” terang Suparman.(sdk)