KANAL24, Malang – Dinamika Program Vaksinasi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dipaparkan oleh Staff Khusus Menteri Keuangan 2020, Prof. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc., Ph.D pada Webinar “Covid-19 Kesehatan dan Ekonomi” Sabtu (28/2/2021) kemarin yang diselenggarakan oleh Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB itu, sejumlah negara maju tengah berlomba mengamankan dosis vaksin. Sementara Indonesia sendiri telah mengamankan 371 juta dosis vaksin hingga tahun 2022 dari beberapa perusahaan farmasi dunia. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memvaksinasi seluruh penduduk dan mencapai herd immunity.
Vaksinasi pada 1,3 juta tenaga kesehatan terus berprogres, yang juga telah mulai dilanjutkan dengan kelompok prioritas berikutnya yakni petugas publik dan lansia.
Namun, vaksin sebagai game changer membutuhkan waktu. Kesuksesan program ini tidak terlepas dari penerapan PPKM mikro, 3T, dan protokol kesehatan yang menjadi kunci sebelum tercapainya herd immunity.
“Indonesia mengambil langkah cepat dan terukur untuk menanggulangi dampak pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi. Pemerintah membangun sinergi antar institusi dan seluruh elemen bangsa. Seperti KSSK yang menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan, Lembaga Pengawas menjaga akuntabilitas dan memastikan good governance, serta masyarakat yang dapat memberi masukan dan mengawasi pelaksanaan APBN dan Program PEN,” jelasnya.
Adapun capaian di tahun 2020 yang bisa dijadikan fondasi pemulihan ekonomi di 2021 yakni Indonesia mengambil langkah besar tapi terukur untuk menghadapi pandemi dengan mengatasi penyebaran covid-19, melindungi daya beli jutaan masyarakat miskin dan rentan, dan menjaga keberlangsungan dunia usaha termasuk UMKM. Kemudian, sinergi antar institusi dan seluruh elemen bangsa seperti Pemerintah, lembaga legislatif, aparat penegak hukum, KSSK, sektor swasta, dan masyarakat.
Lebih lanjut, tekanan ekonomi dan fiskal Indonesia lebih baik dibanding banyak negara lain, kontraksi ekonomi dan pelebaran defisit fiskal dan utang Indonesia relatif moderat dibanding banyak negara lain. Dalam penguatan langkah penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, berbagai kebijakan prioritas akan terus berlanjut, seperti vaksinasi masal, penguatan 3M dan 3T, serta penguatan program PEN.
“Indonesia optimis meski tetap waspada, pandemi dapat dikendalikan dan aktivitas sosial ekonomi terus berangsur pulih,” katanya.
Sementara itu, arah kebijakan strategis untuk menjaga momentum pemulihan dilakukan dengan akselerasi vaksinasi dan pengendalian pandemi, serta penguatan program-program stimulasi ekonomi. Vaksinasi serta penguatan 3T dan 3M dilakukan sebagai upaya pengendalian pandemi dan landasan utama pemulihan ekonomi yang solid. Tak kalah pentingnya juga, program PEN dan paket-paket kebijakan dunia usaha untuk mendorong lebih jauh pemulihan dan mengantisipasi tekanan pandemi. (Meg)