KANAL24, Malang – Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (FMIPA UB) menggelar Workshop Penyusunan Panduan sebagai Acuan Program Kerjasama Kurikulum dan Implementasi MB KM di Tingkat Program Studi, Kamis (11/6/2021) di Hotel Swiss-Belinn, Malang. Workshop ini merupakan salah satu kegiatan dari hibah KSK (Kerjasama Kurikulum) MB KM.
Ketua Tim, Rodiyati Azrianingsih, S.Si., M.Sc., Ph.D kepada kanal24.co.id menuturkan ada lima kegiatan dari hibah tersebut. Pertama, menyusun panduan acuan program kerjasama kurikulum dan implementasi MB KM di tingkat program studi. Kedua, menyusun dokumen kurikulum MBKM. Selanjutnya, mengembangkan model kerjasama dengan IDUKA (Industri dan Dunia Kerja) untuk pelaksanaan MB KM. Keempat, Pembuatan SOP-SOP dan terakhir menyiapkan mekanisme implementasi.
Rodiya menjelaskan ada beberapa tantangan yang dihadapi ketika menyusun kurikulum untuk program MB KM ini. Pertama adalah perubahan mindset. Jika dulu, kurikulum berorientasi hanya di internal kampus agar match dengan IDUKA. Lain halnya sekarang, yang harus lebih advance, mahasiswa sejak dini sudah harus dikenalkan seefektif dan seintensif mungkin dengan IDUKA begitupun juga dosen-dosennya.
“Dulu dianggap menyalahi etika kalau dosen memiliki usaha diluar kampus, kalau sekarang malah harus. Karena dosen juga harus bisa mendeliver pengalaman-pengalaman di dunia usaha kepada mahasiswanya. Dosen-dosen sekarang harus lebih banyak kegiatan praktis,” katanya.
Tantangan selanjutnya yakni sistem. Baik dosen maupun tenaga kependidikan tidak boleh buta teknologi. Teknologi informasi sekarang menjadi sumber informasi yang menjadi keystone, karena semua kegiatan-kegiatan MB KM harus terekam di PDDIKTI. Tantangan ini dijawab oleh universitas dengan terus melatih SDM nya untuk melek teknologi bahkan aplikasi-aplikasi untuk memudahkan input kegiatan pembelajaran.
Mahasiswa juga harus dilatih untuk membuka mindset mereka. Mayoritas mahasiswa kurang menyukai perubahan, sehingga memobilisasi mindset untuk terbuka terhadap IDUKA itu penting dilakukan.
“Untuk melaksanakan kurikulum MB KM ini, diperlukan mekanisme atau strategi untuk bekerja. Kita membuka diri untuk mitra dan mitra tersebut mau menyambut keterbukaan kita. Nantinya juga, kurikulum ini akan di deliver ke PS lain di bawah payung FMIPA,” pungkas Rodiya. (Meg)