KANAL24, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali tertekan, setelah kemarin bergerak fluktuatif dan berakhir melemah 0,29 persen ke level 6.006.
Menurut analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, sejauh ini pergerakan IHSG masih berada dalam pola pelemahan jangka panjang, karena minimnya sentimen positif yang mampu mendorong laju indeks untuk berbalik menguat.
“Capital inflow belum terlihat akan bertumbuh secara signifikan, sehingga hal ini menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG,” ucap William, di Jakarta, Selasa (6/7/2021).
Lebih lanjut William menyebutkan saat ini IHSG memiliki rentang support-resistance di level 5.913-6.123. “Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan,” katanya.
Dengan demikian, jelas dia, pergerakan IHSG yang masih berada dalam kondisi tertekan bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham BBCA, TLKM, ASII, PWON, TBIG, LSIP dan KLBF.
Perkiraan senada disampaikan analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, yang menyatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan kembali melanjutkan tren pelemahan untuk menuju level support terdekat di posisi 5.950.
Dia mengatakan, pernyataan IMF yang menyebutkan Federal Reserve akan melakukan pengurangan pembelian obligasi di awal 2022, sebelum akhirnya akan menaikkan tingkat suku bunga Fed Fund Rate.
“Selama pemulihan ekonomi terus berlanjut, inflasi akan berada di kisaran yang stabil,” ujarnya.
Selain itu, kata Nico Demus, percepatan vaksinasi Covid-19 akan membuat ekonomi Amerika Serikat kembali bersinar tahun depan, sehingga bisa berdampak positif bagi emerging market. “Sejauh ini pemulihan ekonomi akan terus berlanjut dengan kehadiran percepatan vaksin di Amerika,” kata dia.
Sementara itu, menurut Nico Demus, rencana pemerintah yang akan merealokasi bantuan sosial pada program PPKM Darurat Jawa-Bali bakal mengoptimalkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). ” PPKM Darurat diperkirakan membatasi pemulihan ekonomi kuartal III-2021 di Jawa dan Bali,” paparnya.
Dia memperkirakan, pembatasan ini akan berdampak signifikan pada sektor industri perdagangan, ritel, transportasi, hotel dan restoran. Sedangkan untuk industri pengolahan, pertanian dan konstruksi diperkirakan tidak akan berdampak negatif secara signifikan.
Demus mengungkapkan, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham ACES, BSDE, INTP dan BJTM.(sdk)