KANAL24, Jakarta – Lembaga Manajemen Aset Negara ( LMAN ) mencatat perolehan pendapatan negara bukan pajak ( PNBP ) sebesar Rp1,964 triliun pada 2021, setara 106,82 persen dari target yang ditetapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Untuk pendanaan pengadaan lahan pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) mencapai Rp22,86 triliun dan merupakan nilai tertinggi sejak 2016.
Direktur Utama LMAN , Basuki Purwadi, mengatakan kinerja 2021 difokuskan pada perolehan manfaat, baik finansial, ekonomi dan sosial. Dia mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan sehingga kinerja LMAN tahun lalu berhasil mencapai target yang ditetapkan.
“Pemanfaatan aset negara dan juga pendanaan pengadaan lahan PSN harus dipastikan memiliki nilai tambah dengan manfaat terukur guna mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Basuki dalam keterangannya, Selasa (25/1/2022).
Dijelaskannya, hingga 2021, LMAN mengelola 288 aset properti yang sebagian besar terletak di Jakarta, 2 aset kilang di Bontang dan Lhokseumawe serta 1 aset kawasan berupa lapangan golf di Ciperna, Jawa Barat. Aset kelolaan tersebut berada pada kondisi free and clear dan non free and non clear.
Dari jumlah tersebut, 70 aset properti berhasil dioptimalkan, dan 14 aset di antaranya digunakan untuk mendukung industri kreatif dan usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ), seperti aset Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung, aset di Jalan Gereja Ayam Jakarta dan aset di Jalan Kolonel Sugiono Medan.
Di samping perhitungan manfaat finansial berupa PNBP , LMAN juga melakukan kajian manfaat ekonomi dan sosial dari optimalisasi aset. Aset di Jalan Gereja Ayam Jakarta yang digunakan untuk mendukung bisnis kuliner serta aset Dhanadyaksa Cikini untuk mendukung pendidikan, merupakan dua aset yang dijadikan pilot project pengukuran manfaat sosial ekonomi pada 2021.
“Jadi pemanfaatan aset-aset ini berdampak pada pemberdayaan UMKM dan wirausaha, penciptaan lapangan kerja baru, mendorong kualitas dan kuantitas riset serta peningkatan indeks pembangunan manusia,” kata dia.
Sementara itu, pendanaan pengadaan lahan pembangunan PSN 2021 mengalami peningkatan 14,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jalan tol menjadi sektor dengan pendanaan lahan tertinggi, mencapai Rp17,87 triliun. Kemudian bendungan, jalur kereta api, pelabuhan dan irigasi.
Realisasi proyek jalan tol tertinggi adalah ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dengan angka Rp3,12 triliun, diikuti Jalan Tol Trans Sumatera Rp2,77 triliun, Yogyakarta-Solo- NYIA Kulonprogo Rp2,15 triliun, Cinere-Jagorawi Rp1,21 triliun dan Jakarta-Cikampek II sisi selatan Rp1,01 triliun.
Sedangkan untuk proyek non jalan tol, Bendungan Bener merupakan proyek dengan realisasi pendanaan lahan tertinggi, mencapai Rp839,5 miliar.(sdk)