KANAL24, Malang – dalam satu dekade terahit ini dalam catatan Institut Atsiri kebutuhan dan produksi minyak atsiri Indonesia meningkat. Indikasi meningkatnya produksi atsiri ini terbukti dari lebih dari 20 jenis minyak saat ini sudah dapat diproduksi
“Dari waktu ke waktu selama 10 tahun terakhir, 10 jenis minyak atsiri itu produksinya meningkat,” kata Prof. Warsito, MS dari Institut Atsiri Universitas Brawijaya.
Disamping meningkatnya produksi minyak atsiri, juga ditandai dengan impor kebutuhan minyak atsiri di Indonesia ke luar negeri. Melihat dari ini, kebutuhan produksi minyak atsiri di Indonesia itu sangat luar biasa, terutama untuk jenis minyak atsiri tertentu. Misalnya minyak kayu putih yang dapat kita perhatikan itu mampu dipenuhi oleh produksi masyarakat Indonesia karena pengembangannya juga sudah menggandeng perhutani.
Tanah perhutani banyak yang ditanami dengan tanaman minyak kayu putih. Namun, meski sudah banyak tanah perhutani di beberapa wilayah ditanami tanaman minyak kayu putih, ternyata Indonesia membutuh impor kurang lebih 5 ton per tahun.
Selain minyak kayu putih, juga ada minyak cengkeh yang di setiap daerah ada produksinya. Ada satu PT yang dikenal dengan PT Indesso Aroma mengolah minyak cengkeh yang beredar di Indonesia maupun di beberapa negara. Bahan baku yang digunakan adalah minyak cengkeh yang dikumpulkan dari produsen-produsen rakyat Indonesia masih kurang, sehingga PT tersebut mengimpor minyak cengkeh dari Brazil.
“Dari kedua contoh tersebut memberikan gambaran bahwa kebutuhan minyak atsiri di Indonesia dari waktu ke waktu semakin meningkat, apalagi dengan adanya Covid-19 yang ditengarai bahwa minyak kayu putih itu ternyata bisa mencegah virus Covid-19. Meskipun, minyak kayu putih tidak spesifik untuk Covid-19, tetapi virus ini secara umum mampu dikendalikan dengan minyak kayu putih. Hal ini mengakibatkan produk-produk universitas dari minyak kayu putih itu juga luar biasa meningkatnya,” lanjutnya.
Minyak atsiri yang diproduksi seperti minyak sereh, minyak jeruk purut, dan lain sebagainya di Tulungagung juga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Ada sekitar 20 jenis produk atsiri yang selama ini produksinya meningkat.(nid)