KANAL24, Malang – Sebuah kota diharapkan mampu membuat warganya gembira, bahagia dan dapat beraktivitas dengan nyaman di dalamnya. Dalam pandangan dosen arsitektur UB Jenny Ernawati, Ph.D sebuah kota itu ramah dengan masyarakatnya banyak melakukan aktivitas outdoor karena memiliki pedestrian yang sesuai.
“ Jadi kota itu tidak hanya dari gedung, namun juga butuh pedestrian. Jadi sebenarnya konsep sosial lainnya ada di pedestrian. Jalur pedestrian ini seharusnya bukan hanya menjadi sarana transportasi berjalan kaki, tapi juga menjadi sosial lain,” ujar Jenny, Rabu (9/3/2022).
Melalui konsep ini, yang dipersiapkan bukan hanya infrastrukturnya dari jalur pedestrian yang harus dibenahi, tetapi juga dari kualitas visualnya, lalu prinsip-prinsip urban design yang harus terpenuhi dan sebagainya. Sehingga, orang bisa nyaman saat jalan kaki.
“Seperti yang kita tahu di negara maju, di sana orang suka menikmati jalan kaki. Tapi, di sini, orang lebih senang menggunakan kendaraan pribadi. Kenapa? Karena mereka memang tidak nyaman karena kita belum ke arah sana ya atau sedang baru memulai wilayah saya lihat sudah berusaha untuk bisa ke arah sana,” lanjut Jenny.
Dilihat dari social live, disamping untuk jalur tentu saja untuk prasarana orang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Contoh sederhananya ketika dulu ada Car Free Day di Jalan Semeru itu, banyak orang jalan-jalan untuk menikmati suasana. Ini artinya, mereka menikmati beraktivitas di luar rumah. Misalnya trotoar, untuk jalur pejalan kaki di trotoar it berbeda-beda untuk kawasan komersial. Misalnya, di komersial street, biasanya di kawasan pertokoan bisa diketahui bahwa akan ada banyak orang berjalan kaki. Oleh karena itu, tim menyediakan fasilitas jalur pejalan kaki yang sesuai jalur pedestrian yang diperbesar, kemudian di situ elemen-elemen urban designnya dipenuhi.
“Tapi, kalau mungkin di residential area. Misalnya di kawasan perumahan, misalnya kita tidak memerlukan trotoar lebar-lebar. Jadi, sebetulnya disesuaikan itu yang pertama. Kemudian yang kedua dari infrastrukturnya,” tambah Jenny.
Jadi, tim melihat bagaimana caranya agar tidak menggunakan material yang licin, kemudian disable bisa menggunakannya. Jadi, kita sering salah kaprah yang namanya difabel itu orang berkebutuhan khusus memiliki kekurangan. Selain itu, orang tua atau lansia juga difabel. Artinya, jalur pedestrian harus bisa nyaman untuk setiap orang termasuk difabel atau orang berkebutuhan khusus, orang tua, dan anak. (nid)