KANAL24, Jakarta – Pemerintah mendatangkan 2.000 ekor sapi hidup asal Queensland Australia untuk dilakukan fattening atau penggemukan secara intensif di Indonesia untuk memenuhi stok selama hari besar keagamaan nasional mulai dari Ramadhan, Idul Fitri, maupun Idul Adha.
Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya ketahanan pangan dalam menjaga pasokan dan stabilisasi harga sapi agar tidak melambung tinggi di pasaran.
“Hari ini bersama Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN , Satgas Pangan, mendatangkan sapi hidup dari Australia untuk dilakukan penggemukan dua sampai tiga bulan ke depan untuk kebutuhan Idul Adha dan ada juga sapi yang siap untuk dikirim ke sentra-sentra untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan Lebaran,” jelas Arief dalam keterangan persnya, Selasa (12/4/2022).
“Jumlah sapi hidup yang datang ini kurang lebih sekitar 2000 ekor, sebagian turun di Jakarta, sebagian turun di Lampung,” tambah Arief.
Lebih lanjut Arief mengatakan dalam rangka memenuhi kebutuhan HBKN 2022 kita berupaya stok sapi hidup baik pengadaan dalam negeri melalui mobilisasi sapi hidup lokal maupun cadangan pengadaan import.
“Stok pengadaan dari dalam negeri itu juga menjadi kunci salah satunya dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan juga nanti dalam waktu dekat dari Kupang dari Sumbawa, ditambah sapi – sapi yang baru hadir dari Australia ini untuk dilakukan fattening,” ucap Arief.
Arief melanjutkan sapi – sapi yang dilakukan penggemukan ini akan diternak secara intensif melalui beberapa kandang sapi yang dulu sudah ada tapi tidak aktif, kembali di aktivasi. Jadi di re-aktivasi, sehingga bisa untuk tempat kita mendatangkan sapi – sapi hidup.
“Saat ini sapi – sapi hidup ini datang 2000 ekor, dan ini akan terus berdatangan terus, baik melalui BUMN Holding Pangan sektor Peternakan PT Berdikari maupun private / feedloter lainnya. Dari Sumbawa juga akan masuk mobilisasi sapi kurang lebih 4 – 5 hari kedepan mulai masuk,” tambah Arief.(sdk)