Covid Jatim Melandai, RS Lapangan Indrapura DitutupKANAL24, Surabaya – Setelah berhasil menangani ribuan pasien covid-19 selama 22 bulan operasional RS Lapangan Indrapura akhirnya diberhentikan. Hal ini juga merujuk pada kondisi pandemi covid-19 di Jawa Timur yang terus membaik dan terkendali.
Secara khusus, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasihnya pada seluruh tenaga kesehatan, mulai dokter, perawat, TNI – POLRI dan juga seluruh relawan yang telah bergotong-royong dalam merawat pasien di RS Lapangan Indrapura.
“Alhamdulillah, dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali, dan juga berakhirnya masa pinjam pakai tanah dan bangunan milik Kementerian Kesehatan, maka RS Lapangan Indrapura resmi ditutup operasionalnya,” tegas Gubernur Khofifah di Grahadi, Senin (18/4/2022).
“Terima kasih seluruh nakes, dokter, perawat, TNI Polri dan juga relawan yang selama 22 bulan ini bergotong royong merawat pasien tanpa kenal lelah di RS Lapangan Indrapura. Semoga menjadi amal yang dihitung ibadah oleh Allah SWT,” tambah Khofifah.
Sejak diresmikan pada Juni 2020, RS Lapangan Indrapura telah merawat pasien sebanyak 10.565 orang. Dengan tingkat kesembuhan pasien hampir 100 persen karena merawat pasien covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Dikatakan Gubernur Khofifah, format RS Lapangan Indrapura ini memberikan catatan sejarah yang membanggakan karena hadir sebagai solusi utama di tengah melonjaknya kasus covid-19 di awal pandemi, di saat banyak fasyankes yang belum memiliki kesiapan matang menangani kasus corona.
Sedangkan perkembangan kasus covid-19 di Jatim per hari ini, berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, sudah sangat Melandai. Total kasus aktif covid-19 di Jatim tersisa 577 orang.
Tambahan kasus terkonfirmasi harian seminggu ini se- Jatim rerata dibawah 50 orang. Dan kondisi BOR ICU RS tercatat 5 persen, dan BOR Isolasi RS hanya 3 persen. Sedangkan kondisi BOR isoter hanya 0,1 persen.
“Meski RS Lapangan Indrapura resmi ditutup operasionalnya, kita memastikan bahwa layanan rumah sakit rujukan covid-19 di Jatim tetap standby tidak ada yang berkurang. Selain itu format pusat karantina dan RS Darurat juga masih tersedia di beberapa titik meski tingkat keterisiannya sangat rendah. Misalnya yang di Bangkalan,” tegas Khofifah.(sdk)