Kanal24 – Peminatan perbankan Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) menambahkan good performance sebagai kriteria calon mahasiswa baru. Ketua Departemen Bisnis dan Hospitality, San Rudiyanto mengatakan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUD), khususnya dengan lembaga perbankan, membutuhkan lulusan dengan kualifikasi yang sesuai industri perbankan. Tidak hanya berpenampilan menarik tapi juga pintar. Hal ini yang menjadikan lulus tes tertulis atau nilai raport yang sesuai passing grade sebagai metode dalam menyeleksi calon mahasiswa Vokasi UB.
Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang menyelaraskan relevansi sekolah kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha khususnya dunia industri. San menjelaskan, lulusan Vokasi diharapkan dapat terserap cepat dalam dunia industri, khususnya industri perbankan.
“Karena kita adalah pendidikan vokasi dimana program studi keuangan itu terkoneksi dengan industri. Industrinya siapa? Industrinya adalah industri perbankan. Dan untuk menjamin ketersediaan dari lulusan kita yang nanti bisa bekerja langsung di perbankan, makanya disitu koneksi konektivitas ini diperlukan konektivitas itu mulai dari mana? Mulai sejak kita melakukan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan ada tambahan itu tadi, selain nilai ada tambahan tes performa,” kata San.
Menurut San, berpenampilan menarik tidak harus dipahami dalam arti sempit, seperti cantik atau tampan. Namun dari sudut pandang yang lebih luas, seperti menarik, rapi, bersih, sedap dipandang, ramah, juga bisa diartikan berpenampilan menarik.
San menjelaskan bahwa mahasiswa Vokasi yang sudah semester 4 akan melakukan kuliah keahlian atau magang yang ditempatkan di bank-bank yang menjadi bank mitra Vokasi. Mahasiswa yang magang ini akan terjun langsung seperti pegawai bank meski statusnya masih mahasiswa magang. Oleh karena itu, pemenuhan kualifikasi pegawai bank itu harus dimiliki dan dikuatkan dalam proses pendidikan di vokasi selama 3 semester awal.
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliah keahlian atau magang akan mendapatkan evaluasi oleh DUDI atau perbankan. Jika mereka memenuhi kinerja akan diberikan kontrak oleh bank-bank yang menjadi bank mitra Vokasi.
“Karena alumni perbankan vokasi akan bekerja di garda terdepan pelayanan sejumlah bank mitra vokasi sehingga standar pegawai frontliner menjadi kriteria persyaratan,” kata San.
San menambahkan, saat menjaring mahasiswa baru, industri perbankan juga turut menyaring peserta. Persyaratan ini sudah ada sejak berdirinya Vokasi atau sejak tahun 2012.
“Dulu sebelum pandemi, setelah selesai melakukan tes tulis, calon mahasiswa akan dinilai performance oleh praktisi dari perbankan. Pada saat pandemi karena tidak dimungkinkan luring, maka penilaian bagi calon mahasiswa pendaftar minat perbankan diminta mengirimkan portofolio berupa foto dan video. Portofolio tersebut akan digunakan untuk penilaian tes performancenya oleh pihak perbankan,” ungkapnya.
Hal inilah yang membedakan pendidikan vokasi dengan program studi lainnya. Pendidikan vokasi diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja. Oleh karena itu, jika tidak dapat segera diserap oleh dunia industri dan dunia usaha, maka tidak sesuai untuk tujuan Pendidikan Vokasi.
Para praktisi tidak hanya terlibat sebagai tim seleksi, tetapi juga menjadi dosen Luar Biasa di Vokasi, mengembangkan kurikulum umum dan membantu menempatkan mahasiswa dalam magang di dunia industri perbankan.