Kanal24 – Sampah yang dihasilkan oleh sisa makanan tanpa disadari berdampak negatif terhadap lingkungan, padahal sampah makanan memang bisa diolah kembali.
Badan Pangan Nasional atau Badanas mencatat total kerugian food waste atau Food Loss and Waste (FLW) di Tanah Air antara tahun 2000-2019 sebesar 23-48 juta ton per tahun. Volume ini setara dengan Rp 213 triliun hingga Rp 551 triliun per tahun.
Saat ini, FLW menjadi perhatian serius negara-negara di dunia. Berdasarkan poin ke-3 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), negara-negara di seluruh dunia perlu mengurangi limbah makanan per kapita mereka sebesar 50% di tingkat ritel dan konsumen pada tahun 2030.
Indonesia sendiri merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan meninggalkan makanan, karena terlalu banyak mengonsumsi atau memilih produk yang terlihat bagus.
Chef and Indonesian Food Ingredients Researcher Ragil Imam Wibowo mengatakan beberapa restoran menawarkan hidangan yang terlihat menarik.
Namun, sebagian makanan atau sebagian makanan yang tidak perlu akan dibuang, tidak digunakan untuk kebutuhan lain.
Tak hanya itu, banyak orang mengonsumsi makanan tanpa memperhitungkan kemampuan tubuh untuk menerimanya. Pada akhirnya, banyak makanan yang tidak dimakan dan terbuang sia-sia.
Hal ini sering terjadi di restoran atau hotel yang menerapkan konsep buffet. Menurut Ragil, di Indonesia masih jarang restoran yang menerapkan denda jika makanannya belum diambil.
Chef Ragil pun menyarankan masyarakat harus mulai sadar untuk tidak membuang-buang makanan.
“Makan sesuai yang kita mau makan, jangan mubazir. Makan secukupnya, tidak over eating,” ujar Chef Ragil dalam diskusi PechaKucha Vol.46 (19/8/2022).
Chef Ragil menyarankan ketika bersantap di luar bersama teman atau keluarga, pesanlah makanan di meja sebanyak mungkin atau bagikan agar Anda dapat memilih dari berbagai menu dan mengurangi risiko pemborosan makanan.
Selain itu, penting untuk mengetahui apa yang Anda butuhkan saat membeli bahan makanan. Ini sangat membantu dalam mencegah binge eating yang berujung pada membuang makanan.
Chef Ragil juga mengatakan orang perlu belajar bagaimana menangani sisa makanan di rumah. Karena tidak semua sisa makanan harus dikomposkan.
“Potongan sayur atau buah bisa dijadikan makanan lain. Sayur bisa jadi sup, curry, atau gunakan untuk makanan lain,” katanya.
Ampas kopi juga bisa diolah menjadi pupuk, lilin, scrub atau lilin, gelas kopi, piring hingga arang.