Kanal24, Malang – UB mendapat kepercayaan sebagai tempat penyelenggaraan program Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program AWMM ini didesain untuk menciptakan para pengusaha muda baru yang merupakan program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program AWMM dibuka secara resmi oleh rektor UB Prof. Widodo, S. Si., M. Si., Ph.D. Med. Sc., di Auditorium Algoritma, Filkom UB (29/8/2022).
Dalam sambutannya Rektor UB menyampaikan bahwa mahasiswa saat ini menyiapkan diri untuk tidak lagi menjdi pegawai tapi menjadi seoranh wirausahawan sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan.
“Peluang pelaku bisnis di indonesia masih lebih banyak dari luar negeri. Ketika kita membuka usaha, makan mainset kita tidak hanya Indonesia namun menjadi mainset global,”ungkapnya.
Prof. Widodo menjelaskan bahwa banyak kebutuhan di luar negeri dapat dipasok dari produk dalam negeri, dan yang paling penting adalah memberikan nilai tambah untuk produk yang dikembangkan dengan memadukan sains dan teknologi, mengembangkan bisnis dengan melakukan kolaborasi dan pengembangan network.
Rektor UB berharap AWMM ini menjadi peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan jiwa enterpreneur, menjadi pengusaha tangguh nasional maupun multinasional.
Program AWMM akan berlangsung selama tiga bulan. Pendaftar program AWMM di UB mencapai 1200 orang dan yang lolos sebanyak 919 peserta. Peserta AWMM ini berasal dari 127 perguruan tinggi mulai dari Aceh sampai Sulawesi.
Program AWMM ini dilaksanakan secara hybrid selama 3 bulan dan akan diakhiri dengan expo kewirausahaan mahasiswa bulan November 2022.
Materi yang disajikan dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, materi meliputi bagaimana mahasiswa mengembangkan pola pikir, karakter, dan ketahanan berwirausaha sebagai wirausaha yang berpengalaman.
Kedua, bagaimana membentuk perusahaan, menemukan ide, model bisnis dan rencana bisnis dan ketiga, bagaimana mempresentasikan ide-ide kepada perusahaan agar investor tertarik untuk berinvestasi dalam program mereka. Peserta AWMM didorong membangun prototipe dan kemudian menampilkannya dalam expo program kewirausahaan.
PengalunganTanda Peserta AWMM oleh Rektor Universitas Brawijaya Mengawali dalam Opening Ceremony Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (Putri/Kanal24)
Salah satu keuntungan mengikuti AWMM adalah mahasiswa dapat melakukan transfer mata kuliah selama satu semester atau setara dengan 20 sks.
Program ini didanai sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui LPDP. Tunjangan biaya hidup datang dalam bentuk pendanaan modal untuk produksi sampel produk. Setiap kelompok berisi tiga peserta yang akan menerima Rp 5 juta. Sekitar 306 kelompok akan terbentuk dari 919 peserta AWMM di UB.
AWMM merupakan program UB pertama dalam mengembangkan kewirausahaan bagi mahasiswa. Selaku ketua panitia, Ilhamuddin berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan UB dapat menjadi contoh.
“Bagaimana pelaksanaan pendidikan kewirausahaan itu dijalankan dengan terintegrasi mulai dari kurikulumnya. Kemudian prakteknya, evaluasinya dan lain sebagainya sehingga harapannya setelah peserta keluar dari program ini, mereka bisa benar-benar memulai usaha mereka secara mandiri,” jelas Ilhamuddin.
Mahasiswa akan mendapatkan materi tentang enterpreneurship, pendidikan karakter, membuat proposal dan expo selama tiga bulan mengikuti program AWMM. Para narasumber AWMM adalah akademisi, praktisi dan pelaku usaha mandiri yang berpengalaman di bidangnya baik dari UB maupun luar UB. (din/put)