Kanal24 – Indonesia menerima keketuaan ASEAN 2023. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers di Phnom Penh, Kamboja (13/11/2022).
“Presiden Joko Widodo menerima tongkat keketuaan ASEAN dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Keketuaan ini akan mulai berlaku 1 Januari sampai 31 Desember 2023,” ujar Menlu Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan pers di Phnom Penh, Kamboja (13/11/2022).
Menlu mengatakan dalam kepemimpinan Indonesia pada 2023 mendatang, ASEAN menghadapi kondisi dunia yang belum kondusif serta menghadapi tantangan multidimensi.
“Tantangan dari sisi geopolitik, rivalitas akan tetap tajam. Kita berharap rivalitas ini tetap dapat dikelola sehingga tidak muncul konflik terbuka atau perang baru. Pengelolaan yang sama juga penting dilakukan di kawasan Indo Pasifik dan juga Asia Tenggara,” jelasnya.
Menurutnya, jika negara-negara di dunia tidak segera memperkuat kerja sama, terutama dalam mengatasi krisis pangan dan energi serta semakin terbatasnya ruang fiskal serta tidak segera menangani masalah pupuk negara-negara berkembang, situasi ekonomi dunia akan semakin buruk tahun depan.
“Kita patut bersyukur di tengah pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan terus menurun, pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” katanya.
Dia mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara memang mengalami krisis keuangan yang dalam, tetapi kinerja ekonominya cukup kuat setelah itu.
Menlu Retno menambahkan, pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN hampir selalu di atas rata-rata dunia.
“Misalnya, pada 2012 ASEAN mencapai pertumbuhan 6,2 persen dan dunia 2,7 persen. Pada 2015 ASEAN 4,8 persen, dunia 3,1 persen. Pada 2018 ASEAN 5,2 persen sementara dunia 3,3 persen. Dan pada 2019 ASEAN 4,6 persen, dunia 2,6 persen,” paparnya.
Menlu Retno juga menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN hingga tahun 2022 sebesar 5,1 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,2 persen.
“Kalau kita lihat kinerja ekonomi masing-masing negara ASEAN untuk tahun ini juga cukup baik, misalnya Indonesia. Untuk kuartal ketiga, Indonesia membukukan pertumbuhan ekonomi 5,72 persen, naik dari 5,4 persen pada kuartal kedua,” kata dia.
Menurut Retno, Indonesia ingin mempertahankan tren positif ini, dengan menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi.
Ia melanjutkan, tren ini akan terus berlanjut jika ASEAN dapat terus berperan sebagai motor stabilitas kawasan dan mempertahankan posisi sentralnya.
“Jika ASEAN mampu menangani kejahatan-kejahatan lintas batas, Jika ASEAN terus memperkuat ketahanan kesehatan, energi, pangan, dan keuangan … jika ASEAN terus memperhatikan kepentingan rakyatnya termasuk para pekerja migran, jika ASEAN terus memberikan perhatian terhadap peningkatan proteksi dan promosi HAM dan yang tidak kalah pentingnya lebih mendekatkan ASEAN dengan kepentingan rakyat,” pungkasnya.