KANAL24, Malang -PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyalurkan dana sebesar Rp40 miliar untuk mendukung pengembangan pertanian organik di sekitar area pertambangan pada 2021. Dukungan terhadap pertanian organik ini merupakan salah satu komitmen perseroan dalam penerapan ESG.
CEO Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) merupakan faktor penting untuk memastikan masyarakat di sekitar wilayah operasional dapat hidup dan bertumbuh secara berkelanjutan.
“Sejak 2015, kami menjadikan pertanian organik sebagai salah satu program PPM yang terfokus untuk mendukung pengembangan masyarakat lokal. Karena kami percaya bahwa keberlanjutan adalah identitas inti dari perusahaan kami,” kata Febriany dalam keterangan resminya, Rabu (28/12/2022).
Pada 2021, terdapat total 43.205 penerima bantuan langsung dan kurang lebih 172.820 penerima bantuan tidak langsung dari seluruh program PPM di seluruh wilayah operasional INCO. Salah satu program PPM yang menjadi fokus adalah penerapan konsep System of Rice Intensification (SRI) Organik di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Metode SRI Organik dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap produk kimia, seperti pupuk dan pestisida. Kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia yang relatif mahal, sehingga membuat petani seringkali menunggu bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya.
Selain itu, praktik-praktik ini sangat tidak berkelanjutan karena pestisida terbukti berbahaya bagi lingkungan dan dapat mencemari tanah, air, rumput, dan tumbuh-tumbuhan lainnya.
Adapun program pertanian organik lebih hemat secara biaya dan lahan dibandingkan dengan metode konvensional.Metode SRI Organik hanya membutuhkan 3-5 kilogram benih untuk menghasilkan 1,2 ton beras di lahan seluas 0,3 hektare, dibandingkan dengan metode konvensional yang membutuhkan 7-10 kilogram benih untuk hasil dan penggunaan lahan yang sama.(sdk)