Kanal24, Batu – Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) di Kota Batu mengumumkan bahwa liburan akhir tahun 2023 merupakan tonggak kebangkitan pariwisata di wilayah tersebut yang selama dua tahun terakhir telah terpukul oleh pandemi COVID-19.
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, mengatakan pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, jumlah wisatawan yang menginap di hotel di Kota Batu mengalami peningkatan.
“Kita mulai merangkak naik dan bangkit kembali. Jadi setelah terpuruk selama dua tahun kemarin, tahun ini mulai menjadi titik awal kebangkitan sektor pariwisata Kota Batu,” katanya.
Sujud menjelaskan bahwa tingkat rata-rata okupansi hotel di Kota Batu pada libur Natal 2022 tercatat lebih dari 90 persen. Ini jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020-2021.
Menurutnya, tingkat pemesanan kamar hotel di Kota Batu juga telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik pada perayaan Tahun Baru 2023. Tercatat, saat ini tingkat pemesanan kamar hotel sudah lebih dari 80 persen dan diharapkan bisa terus meningkat.
“Tingkat okupansi pada saat malam Natal kemarin mencapai 90 persen. Sementara untuk libur tahun baru nanti, reservasi sementara rata-rata sudah berada di atas 80 persen. Ini jauh lebih baik dibanding dua tahun lalu yang rata- ratanya kurang lebih 50 persen,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun saat ini keadaan pariwisata di Kota Batu sudah mulai membaik, ancaman krisis ekonomi dunia pada 2023 masih bisa berdampak pada daya beli masyarakat.
Ia menyatakan bahwa PHRI Kota Batu masih belum memperhitungkan apakah adanya krisis ekonomi dunia pada 2023 akan mempengaruhi Indonesia, termasuk sektor pariwisata di Kota Batu.
“Krisis ekonomi ini apakah akan melanda Indonesia, kita belum tahu. Jadi dampak terkait daya beli masyarakat kami juga belum mengetahui itu akan seperti apa,” ujarnya.
Ia mengharapkan bahwa pada 2023, keadaan pariwisata khususnya di Kota Batu bisa semakin membaik dan pulih seperti sebelum terjadi pandemi COVID-19.
Salah satu yang bisa menopang sektor perhotelan adalah adanya kegiatan pemerintahan di hotel, seperti Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibition (MICE). Kegiatan-kegiatan tersebut bisa menopang sektor perhotelan pada hari-hari biasa, sementara pada akhir pekan, diperkirakan kunjungan wisatawan mengalami peningkatan.
“Untuk perhotelan pada 2023 cukup berharap dari kegiatan pemerintahan di hotel-hotel. Ketika hari biasa, kami mengandalkan MICE sementara pada akhir pekan, biasanya banyak keluarga yang berlibur,” katanya.