Kanal24, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia telah menjalin kemitraan dengan Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
Inisiatif ini merupakan salah satu fokus utama kerja sama antara KKP dan Universitas Nasional Pusan Korea Selatan melalui pendirian pusat kerja sama dalam teknologi kelautan yang berkelanjutan.
“Pengurangan sampah laut dan plastik relevan dengan salah satu kebijakan ekonomi biru KKP yaitu membersihkan lautan melalui partisipasi para nelayan, kami menyebutnya program Bulan Cinta Laut,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangan resminya di Jakarta (5/6/2023).
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa kerja sama dilakukan dalam pengembangan teknologi di sektor galangan kapal dan industri kelautan kedua negara.
Langkah ini merupakan awal dari upaya eksplorasi untuk menciptakan lautan yang lebih sehat melalui pemanfaatan teknologi yang dapat mengurangi sampah laut dan plastik.
Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk berkontribusi pada konservasi lingkungan laut, pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan, serta mencapai target nasional dalam penanggulangan volume sampah plastik.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Universitas Pusan, Jeong In Cha, mengungkapkan bahwa Hydrogen Ship Technology Center merupakan contoh kapal yang ramah lingkungan yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah sampah laut yang mengapung di perairan.
“Hydrogen Ship Technology Center menarik perhatian besar di dalam dan luar negeri karena mempromosikan proyek pengembangan dan menjadi contoh kapal ramah lingkungan yang mengumpulkan dan mengolah sampah laut yang mengapung,” terangnya.
Selanjutnya, Presiden Universitas Pusan menyatakan bahwa Pusan National University (PNU) akan melaksanakan berbagai upaya untuk memperkuat kerjasama penelitian internasional di bidang teknik, lingkungan, dan kelautan.
PNU juga berencana untuk melakukan pertukaran mahasiswa serta menjalin kerjasama dalam pengembangan kebijakan maritim dan kebijakan ramah lingkungan.
Presiden Universitas Pusan berharap agar Korea Selatan dan Indonesia dapat menjaga kemitraan yang akan memberikan kontribusi bagi masyarakat internasional, terutama dalam penyelesaian masalah sampah laut, melalui kerjasama yang lebih lanjut di masa depan.