Fenomena mesjid di Indonesia menyediakan takjil, bahkan makanan berbuka puasa menarik disimak. Karena kegiatan mulia itu kini menjalar di banyak mesjid di berbagai propinsi di tanah air itu, baru marak beberapa tahun terakhir.
Tidak ada yang dapat memastikan, apakah kegiatan itu menjamur karena ekonomi umat Islam, khususnya kelas menengah meningkat, karena faktor keimanan umat bertambah, ataukah meniru tradisi di Tanah Haram (Mekah dan Madinah).
Meskipun belum melakukan riset mendalam, dari pengamatan awal, kegiatan mulia itu tumbuh karena gabungan dari ketiga faktor tersebut.
Diakui atau tidak, satu dekade terakhir pertumbuhan ekonomi pebinis muda kelas menengah dan manejer level menemgah keatas (di lembaga pemerintah dan swasta) generasi muda Islam di Indonesia memang maju pesat. Tidak sulit menyebut nama-nama pebisnis muda yang menyeruak diantara nama-nama pebisnis lama yang sudah terkenal. Mereka kini tidak hanya berbicara tentang bisnis, banyak yang melangkah dalam kegiatan keagamaan.
Marak dan makmurnya mesjid kini tidak hanya didominasi kaum tua. Ridha Allah telah meringankan langkah generasi muda Islam untuk meramaikan mesjid. Banyak generasi muda itu yang imannya kuat karena mendapat pendidikan pesantren
Tapi tidak sedikit yang imannya teguh melalui pencarian jadi diri keislaman mereka di kampus-kampus atau sekolah-sekolah. Termasuk dari para pebisnis dan manajer muda itu. Hal ini merupakan Rahmat Allah yang perlu disyukuri umat Islam Indonesia.
Di Tanah Haram, Mekah dan Madinah, kegiatan memberikan takjil dan makan untuk berbuka puasa sudah lama berlangsung. Mereka menggelar tempat berbuka di sekitar Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Para orang kaya negara petro dolar itu bahkan menyewa orang yang bertugas mengajak orang-orang yang hendak shalat magrib di mesjid agar bersedia berbuka di tempat majikannya itu.
Kegiatan itu dilakukan umat Islam, sebab agama ini mengajarkan, siapa yang memberi makan berbuka bagi orang yang puasa, dia akan mendapatkan amal seperti yang diperoleh orang puasa yang diberinya itu
Banyak umat Islam dari Indonesia yang melaksanakan umrah di bulan Ramadhan menyaksikan kegiatan tersebut sepanjang Ramadhan dikedua mesjid paling mulia bagi umat Islam itu. Mereka tentu merasakan suasana Ramadhan yang syahdu di negeri Rasulullah Muhammad SAW itu.
Dengan keimanan yang makin bertambah, didukung bertambahnya kemampuan ekonomi orang muda yang berpenghasilan lebih dan ada kegiatan seperti itu di Mesjid Nabawi dan Masjidil Haram, tidak sulit para aghniya tergerak untuk melakukan kegiatan yang kini menjadi fenomena di Indonesia. Mesjid-mesjid dipenuhi generasi muda Islam, calon penerus perjuangan umat Islam.
Seluruh umat Islam di bumi pertiwi, mari kita doakan semoga program menolong plus berpahala itu akan semakin berkembang. Bagi yang memiliki rezeki ikutkah merengkuh pahala di bulan mulia ini. Semoga negeri ini akan terus mendapat rahmat dari Allah SWT. Marhaban ya Ramadhan (mondry)
Mondry Dosen Fisip UB