Kanal24, Batu – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus menggalakkan partisipasi aktif warga dalam mengelola sampah dengan memberikan dorongan serta apresiasi terhadap inovasi-inovasi yang muncul dari masyarakat. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dan perlunya keterlibatan semua pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, pada Kamis lalu mengapresiasi salah satu inovasi yang dilakukan oleh warga RW 09 di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Inovasi tersebut berupa pembuatan lubang penampungan sampah organik yang kemudian dikelola oleh masyarakat setempat.
“Lubang ini merupakan salah satu langkah kreatif dari warga untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di lingkungan mereka,” ungkap Aries.
Selain itu, Aries juga mengajak para pemuda di sekitar wilayah tersebut untuk aktif dalam menyebarkan informasi dan sosialisasi mengenai prosedur pengelolaan sampah, dengan harapan bisa melibatkan lebih banyak warga dalam upaya ini.
Lubang-lubang tersebut, dengan kedalaman dua meter dan lebar satu meter, diisi dengan sampah organik yang kemudian dikelola oleh masyarakat setempat. Setelah delapan bulan, sampah organik tersebut akan bertransformasi menjadi kompos yang kemudian dijual, dan hasilnya disalurkan kepada masing-masing RT yang berpartisipasi.
“Inisiatif seperti ini menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan,” tambah Aries.
Menurut Aries, peran aktif masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah sangatlah krusial, dan hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata.
Aries berharap bahwa program ini bukan hanya akan memberikan manfaat bagi warga Dadaprejo, tetapi juga akan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain, khususnya di wilayah Kota Batu, untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah. Lebih dari sekadar menjaga kebersihan, pengelolaan sampah juga memiliki potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan.
“Pemkot Batu berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah pada tahun 2024, dengan mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang tersebar di tiap desa,” jelasnya.
Partisipasi aktif masyarakat di tingkat desa dan kelurahan dianggap sangat penting dalam menyukseskan program pengelolaan sampah melalui TPS3R ini. Oleh karena itu, Pemkot Batu juga memberikan pendampingan dan bantuan teknis untuk menyelesaikan persoalan sampah yang ada di setiap wilayah. (vic)