KANAL24, Malang – Pada perdagangan di akhir pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan kembali bergerak menanjak, setelah kemarin ditutup menguat 0,39 persen ke posisi 6.974.
Penguatan IHSG di perdagangan Kamis (6/6) ditopang oleh kenaikan harga pada 290 saham, sedangkan sebanyak 265 saham dan ada 230 saham yang tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin hanya Rp8,22 triliun atau anjlok dibandingkan sehari sebelumnya Rp12,01 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, kenaikan harga yang signifikan pada sejumlah komoditas —setelah beberapa hari sebelumnya melemah— akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG di perdagangan hari ini.
” IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan menguat, dengan level support di posisi 6.935 dan 6.895, sedangkan resistance-nya di level 7.015 dan 7.055,” tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Jumat (7/6).
Namun, tim riset menilai bahwa koreksi pada mayoritas indeks di bursa Wall Street akan menjadi katalis negatif bagi pergerakan IHSG di akhir pekan ini. Kemarin (6/6), indeks Nasdaq terkoreksi 0,09 persen, S&P 500 melemah 0,02 persen dan Dow Jones ditutup menguat 0,2 persen.
“Mayoritas indeks Wall Street melemah tipis, karena dipicu oleh sikap hati-hati investor menjelang rilis data non farm payroll bulan Mei yang diharapkan bisa mendukung keputusan The Fed untuk memulai pemangkasan suku bunga acuan,” demikian di sampaikan Tim Riset CGS International Sekuritas.
Untuk perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, tim riset merekomendasikan kepada para trader agar mengakumulasi pembelian pada saham JSMR, INTP, SMGR, PGAS, TBIG dan BBNI.(sdk)