KANAL24, Malang – Ketahanan pangan serta kesejahteraan keluarga, menjadi point penting dalam program kelompok KKN Fakultas Pertanian UB di desa Kromengan, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Memnafaatkan potensi yang ada kelompok KKN ini menggandengn kelompok tani meluncurkan program yaitu grading biji terong yang nantinya akan diberikan kepada ibu-ibu posyandu. Program ini bertujuan untuk mendukung budidaya terong yang ada di pekarangan rumah sebagai bagian dari peningkatan konsumsi sayuran dan memperbaiki dari asupan gizi keluarga.
“Program ini juga diharapkan dapat membantu ibu-ibu posyandu dalam mengelola kebun sayuran sendiri dan dapat meningkatkan kemandirian pangan keluarga,” kata Muhammad Tomy Alfin dari tim KKN FP UB, Senin (5/8/2024) dalam penjelasan tertulisnya.
Grading biji terong merupakan rangkaian proses seleksi dan mengelompokan biji terong berdasarkan kualitasnya. Biji terong yang sudah lolos dari proses grading selanjutnya akan diberikan kepada ibu-ibu posyandu yang sudah mendaftarkan namanya. Diharapkan Biji terong yang sudah diberikan dapat ditanam dan dibudidayakan di pekarangan rumah masing-masing. Program ini juga diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan sayuran segar di keluarga, tetapi juga dapat memberikan manfaat seperti kesehatan tambahan bagi keluarga, selain itu diharapkan juga dapat meningkatkan keterampilan bertani kepada ibu-ibu posyandu dan diharapkan dengan ini adanya peningkatan ketahanan pangan lokal dengan memproduksi sayuran sendiri di pekarangan rumah, sehingga mengurangi ketergantungan pada pasar luar.
Penanggung jawab program yang bernama Muhammad Tomy Alfin, menjelaskan, “Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa setiap ibu-ibu posyandu mendapatkan biji terong berkualitas untuk ditanam di pekarangan rumah. Terong sendiri merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan, dan dengan menanamnya sendiri, keluarga dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pasar dan mendapatkan sayuran segar secara langsung.”
Pendistribusian biji terong ini dilakukan dalam beberapa tahap, dimulai dengan pelatihan ibu-ibu posyandu tentang cara menanam dan merawat tanaman terong yang baik, beserta dengan manfaat-manfaatnya. Program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Ketika hasil panen berlimpah, ibu-ibu posyandu dapat menjual sebagian hasil panen mereka pada penjual sayur di pasar-pasar lokal, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga. Rangkaian program ini juga akan mengajak ibu-ibu posyandu tentang teknik budidaya yang baik untuk memaksimalkan hasil panen tanaman terong.
Program ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga non-pemerintah dan komunitas setempat, yang akan memberikan bantuan dalam pendampingan teknis dan penyuluhan kepada penerima manfaat. Selain itu, lembaga-lembaga tersebut juga berupaya memantau perkembangan program secara berkala untuk memastikan bahwa penerima manfaat memperoleh hasil yang optimal dan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Grading biji terong ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu posyandu menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, sekaligus mengedepankan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi sayuran yang lebih berkualitas dan beragam. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong terbentuknya ibu-ibu posyandu yang lebih peduli terhadap pertanian lokal dan kelestarian lingkungan. Selain itu, grading biji terong memudahkan dalam memilih bibit unggul yang berpotensi meningkatkan hasil panen, sehingga produktivitas pertanian di daerah Desa Kromengan dapat meningkat. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kuantitas, tetapi juga kualitas hasil pertanian yang akan memberikan manfaat bagi kesehatan dan perekonomian.(sdk)