Kanal24, Malang – Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc, menekankan pentingnya kewirausahaan dalam membangun perekonomian bangsa dalam acara Semiloka Program Wirausaha Merdeka Forum Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Tahun 2024, yang digelar di Universitas Brawijaya, Rabu (16/10/2024). Dengan tema “Masa Depan Kewirausahaan Hijau: Integrasi AI dan Model Bisnis Berkelanjutan,” acara ini menjadi ajang diskusi penting terkait peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
“Negara-negara maju rata-rata memiliki 11 hingga 16 persen entrepreneur dari total populasi. Di Indonesia, jumlahnya masih sekitar 3 persen, sangat kurang untuk mendorong perekonomian,” ujar Prof. Widodo. Ia menekankan perlunya meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa dengan memahami problematika masyarakat saat ini dan di masa depan melalui acara seperti semiloka ini.
Selain jiwa entrepreneur, Prof. Widodo juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis. “Ekosistem usaha, izin, kredit, hingga jejaring usaha sangat diperlukan untuk mendukung tumbuhnya bisnis baru. Banyak model bisnis yang gagal karena ekosistem di Indonesia belum siap,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bisnis masa depan harus sejalan dengan konsep ekonomi hijau yang ramah lingkungan. Prof. Widodo mencontohkan negara-negara seperti Jerman yang memberikan insentif pajak untuk teknologi ramah lingkungan. Selain itu, akselerasi artificial intelligence (AI) menjadi kunci penting dalam mendorong bisnis berkelanjutan di masa depan.
Senada dengan Rektor UB, Plt. Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menekankan pentingnya memperbaiki ekosistem kewirausahaan di Indonesia. “Ini adalah PR besar kita. Jika kajian-kajian terkait kewirausahaan lahir dari kampus, tentu akan memberikan perspektif berbeda bagi para pelaku usaha,” jelasnya.
Prof. Eduart juga menyinggung tantangan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia. Menurutnya, mahasiswa sebagai bagian dari bonus demografi harus dipersiapkan untuk berkontribusi dalam mengembangkan kewirausahaan berkelanjutan. “Wirausaha merdeka adalah langkah strategis kita untuk menyongsong bonus demografi, agar dapat mendorong kebaikan dan kemajuan bagi bangsa,” tutupnya.
Semiloka ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai universitas, akademisi, dan praktisi bisnis yang membahas bagaimana integrasi AI dan kewirausahaan hijau dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.(din)