Kanal24, Malang – Dalam upaya membangun lingkungan yang inklusif dan beragam, AIESEC in Universitas Brawijaya menyelenggarakan Mega-Seminar Impact Circle 2024 bertajuk “Empowering Inclusion Through Global Diversity” pada Sabtu lalu (30/11/2024). Acara yang berlangsung di Auditorium Lantai 8 Gedung V Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya ini menjadi platform edukasi dan kolaborasi anak muda di Kota Malang dalam mempromosikan keberagaman dan inklusivitas.
Acara yang dihadiri lebih dari 200 peserta ini dibuka secara resmi oleh Direktur Direktorat Kemahasiswaan Universitas Brawijaya, Dr. Sujarwo, S.P., M.P. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif untuk mendukung keberagaman.
“Program ini tidak hanya relevan, tetapi sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran anak muda akan pentingnya keberagaman. Upaya AIESEC UB dalam menyelenggarakan seminar ini layak diapresiasi karena memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Dr. Sujarwo.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bu Zubaidah Ningsih AS., Ph.D., Direktur Pusat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya, dan Bu Sofia Ambarini, S.Kom, M.M., Chairman Yayasan Mahargijono Schutzenberg Indonesia, yang turut memberikan pandangan dan dukungan terhadap program ini.
Selain seminar, acara ini menampilkan berbagai booth interaktif yang mendukung tema inklusivitas:
- Booth Walk In Your Shoes: Peserta diajak merasakan pengalaman sehari-hari teman-teman disabilitas, seperti tuli dan buta, serta diberikan kesempatan belajar Bahasa Isyarat Indonesia.
- Booth SDG Campaign: Mengedukasi peserta tentang poin SDG 10.2, “Menghilangkan Kesenjangan,” dengan sticky notes apresiasi yang menekankan pentingnya dukungan emosional.
Menurut Bu Zubaidah, keberadaan booth ini menjadi langkah konkret dalam mendukung inklusivitas:
“Booth ini menunjukkan bagaimana kita dapat belajar langsung untuk memahami kebutuhan teman-teman disabilitas, sekaligus menguatkan kesadaran kita akan pentingnya menciptakan akses yang setara.”
Melalui acara ini, AIESEC in UB tidak hanya menyebarkan wawasan tentang inklusivitas tetapi juga memperkuat komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Ketua AIESEC in UB menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini:
“Kami berharap dapat terus menciptakan program yang relevan dan berdampak positif, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua.”
Dengan dukungan dari komunitas, kampus, dan berbagai institusi, AIESEC in UB menunjukkan komitmen mereka untuk menjadikan inklusivitas sebagai landasan dalam membangun generasi muda yang sadar dan tanggap terhadap keberagaman.
AIESEC in UB adalah bagian dari organisasi pemuda global yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan melalui pengabdian masyarakat dan pertukaran budaya. Acara seperti Impact Circle ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi AIESEC dalam memajukan pendidikan inklusif dan keberagaman di Indonesia. (nid)