Kanal24, Malang – Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, program studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya, Hanifah Risa berhasil mengembangkan produk briket berbahan dasar batok kelapa. Mahasiswa angkatan 2022 ini membawa inovasi dalam pengolahan hasil turunan pertanian melalui Briqeco, Usaha yang ia kembangkan bersama tim ini memanfaatkan batok kelapa sebagai bahan baku utama untuk menciptakan briket berkualitas tinggi. Sabtu (20/12/2024).
Briket yang diproduksi BriqEco memiliki sejumlah keunggulan yang membedakannya dari arang biasa. Dengan residu yang lebih sedikit, nyala bara api yang lebih stabil, dan daya tahan lebih lama, produk ini menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan sekaligus efisien untuk kebutuhan bahan bakar.
“Di Indonesia, kelapa sangat melimpah, sementara permintaan briket berbahan dasar batok kelapa di luar negeri terus meningkat. Ini menjadi peluang besar bagi kami untuk menciptakan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar internasional,” jelas Hanifah.
BriqEco memproduksi dua jenis briket: premium dan standar. Perbedaannya terletak pada bahan tambahan kimia yang digunakan, yang memengaruhi kualitas dan performa produk. Jenis premium dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar yang lebih menuntut, seperti pasar ekspor, sementara jenis standar menyasar kebutuhan domestik yang lebih umum.
“Kami memastikan setiap produk memenuhi standar kualitas tinggi dengan residu minim dan performa maksimal, sehingga cocok untuk berbagai kebutuhan konsumen,” tambah Hanifah.
Hanifah tidak bekerja sendirian. Tim BriqEco melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk Sitiromatul Aniyah, dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Muhammad Ardimansyah dan Alvin Gibran asal Universitas Islam Balitar (UNISBA), serta Muhammad Rozi dari UKK Kediri. Kolaborasi ini memungkinkan BriqEco untuk memanfaatkan berbagai keahlian lintas disiplin dalam mengembangkan produk dan strategi bisnis.
BriqEco memanfaatkan e-commerce untuk menjangkau konsumen domestik, sementara untuk pasar internasional, penjualan dilakukan melalui situs web resmi mereka. Strategi ini dirancang untuk mengoptimalkan jangkauan pasar sekaligus membangun kepercayaan dengan konsumen global.
“E-commerce memberi kami fleksibilitas untuk menjangkau konsumen lokal dengan mudah, sementara penjualan melalui situs web membantu kami membangun kredibilitas di pasar ekspor,” ujar Hanifah.
Ke depan, BriqEco fokus pada pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi. Hanifah dan tim berkomitmen untuk terus berinovasi, tidak hanya dalam proses produksi tetapi juga dalam menjaga keberlanjutan usaha mereka.
“Kami harap produk BriqEco dapat terus berkembang kedepannya. Kami juga berharap agar peningkatan kualitas ini dibarengi dengan peningkatan alat produksi yang kami miliki saat ini,” tegasnya. (fan)