KANAL24, Malang – Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Tertinggal Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jawa Timur (DPMDP Jatim) Kukuh Tri Sandi memberikan keterangan seusai acara soft launching Mothercare Jatim Award 2019 (4/9/2019), bahwa program Jalinmatra (Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Masyarakat) untuk KRTP (Kepala Rumah Tangga Perempuan) harus terus berkelanjutan.
“Secara birokrasi memang selesai tahun ini. Tapi kita harapkan bisa terus dilanjutkan oleh segala lapisan masyarakat. Baik itu LSM ataupun akademisi. Karena tanggung jawab pemberantasan kemiskinan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tapi seluruh stakeholder,” ungkapnya.
Kukuh melanjutkan DPMD hanya menjalankan program pemerintah. Program Jalinmatra ini kolaborasi anatara DPMD, akademisi, LSM, masyarakat. kegiatan Mothercare Jatim Award 2019 adalah kolaborasi antara LSM dan akademisi dengan support DPMD, yang dirasa kegiatan ini baik untuk keberlanjutan program Jalinmatra.
KRTP adalah seorang pejuang ekonomi keluarga yang sangat tangguh. DPMD dan pihak terkait hanya melakukan sedikit pemberian bantuan berupa barang dan motivasi. Seperti menugaskan pendamping tingkat desa yakni kader PKK untuk memberikan motivasi, setelah itu diberikan bantuan modal usaha.
“Kader PKK tingkat desa melakukan kunjungan bimbingan. Pemerintah harus hadir ditengah-tengah masyaakat. Karena apalagi namanya janda, imagenya negatif. Program ini mengangkat harkat mereka. Kita sapa mereka kita libatkan dalam proses pembangunan,” terang Kukuh.
Kukuh berharap, program ini bisa dilanjutkan oleh gubernur sekarang karena ini adalah program gubernur Jatim sebelumnya. Sudah dilakukan upaya maksimal, menyampaikan laporan program ini ke Bu Khofifah. Tapi mungkin karena ada prioritas sendiri, jadi belum diputuskan. Tetapi, DPMD terus berupaya berkolaborasi dengan LSM dan masyarakat supaya bisa tetap berlanjut walaupun mungkin dari segi birokrasi agak mandek.
“Karena kami melihat potensi. Kami sudah membantu 86.871 KRTP dengan melibatkan hampir 5000 pendamping desa. Kalaupun kedepannya tidak bisa mendapatkan sasaran yang baru, minimal yang sudah dibina ini, diberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas. Kami juga sudah MoU dengan beberapa Bank seperti BNI, Jatim, dan BPR Jatim, serta kita gandeng Sampoerna Education and Training Centre yang diharapakan dapat memberikan pelatihan lebih lanjut,” pungkasnya. (meg)