Kanal24, Malang – Mahasiswa Universitas Brawijaya mengembangkan inovasi dengan menciptakan BengCare, sebuah aplikasi berbasis teknologi untuk mendukung digitalisasi sektor UMKM otomotif. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pelaku usaha bengkel dalam mengelola bisnis secara efisien, sekaligus memudahkan konsumen menemukan bengkel terpercaya.
BengCare adalah aplikasi berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menawarkan solusi digital bagi pelaku usaha bengkel. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah pengelolaan stok suku cadang dan manajemen keuangan, tetapi juga menyediakan fitur marketplace B2C (Business-to-Consumer) yang mempertemukan pelanggan dengan bengkel terpercaya. Aplikasi ini kini sudah dapat diunduh di Play Store.
“BengCare hadir sebagai solusi bagi UMKM otomotif, terutama bengkel kecil, untuk masuk ke era digital. Kami ingin memberikan kemudahan dalam manajemen bisnis sekaligus meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen,” tutur Muhammad Farrel Reginaldo Ahnaf, mahasiswa Universitas Brawijaya sekaligus salah satu founder BengCare.
Gagasan untuk menciptakan BengCare lahir dari pengalaman pribadi para pendiri, yang merupakan mahasiswa perantau. “Kami pernah kesulitan mencari bengkel terpercaya saat kendaraan rusak di kota yang baru bagi kami. Ada kekhawatiran tentang harga servis yang terlalu mahal atau kualitas layanan yang tidak memadai,” cerita Farrel.
Masalah serupa ternyata dialami banyak orang, terutama anak rantau yang sering kali harus mencari bengkel di tempat asing. Dari sinilah lahir ide untuk menciptakan aplikasi yang tidak hanya memudahkan konsumen menemukan bengkel dengan harga transparan, tetapi juga mendukung digitalisasi bengkel lokal agar dapat bersaing di era modern.
BengCare dikembangkan oleh tim mahasiswa lintas universitas, yaitu Darren Prasetya (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Ileene Trinia Santoso (Universitas Ciputra Surabaya), Andrian (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Riski Ilyas (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Gabrielle Immanuel Osvaldo Kurniawan (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), M. Naufal Badruttamam (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Muhammad Farrel Reginaldo Ahnaf (Universitas Brawijaya).
Kolaborasi lintas disiplin ini memberikan kekuatan unik bagi tim untuk menggabungkan keahlian di bidang teknologi, bisnis, dan manajemen.
BengCare memiliki beberapa fitur unggulan yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bengkel, yaitu:
- Order Management: Membantu bengkel mengelola pesanan pelanggan secara digital.
- Finance Management: Mempermudah pencatatan keuangan agar lebih terstruktur.
- Spare Part Stock Opname: Memantau stok suku cadang secara real-time.
- Marketplace (B2C): Mempertemukan pelanggan dengan bengkel sesuai kebutuhan.
- Worker Management: Mengelola tenaga kerja bengkel dengan efisien.
- Business AI Assistant: Memberikan rekomendasi strategi bisnis berbasis data.
“Dengan fitur-fitur ini, kami berharap BengCare dapat membantu bengkel meningkatkan operasionalnya, mengurangi kesalahan manual, dan memperluas jangkauan pelanggan,” jelas Farrel.
BengCare mendapatkan dukungan dari Program Bangkit, yang merupakan inisiatif kolaborasi antara Google, GoTo, dan Traveloka. Program ini memberikan pendanaan, bimbingan, dan inkubasi kepada tim BengCare, yang dinilai memiliki potensi besar untuk memberikan dampak nyata di sektor UMKM otomotif.
Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Salah satu tantangan utama yang dihadapi tim adalah menyatukan visi dan ide dari anggota yang berasal dari universitas dan latar belakang berbeda. Selain itu, pengembangan teknologi berbasis AI membutuhkan waktu, riset mendalam, dan dukungan teknis yang kuat.
“Dengan komunikasi yang baik dan bimbingan dari mentor di Program Bangkit, kami berhasil mengatasi kendala tersebut,” kata Farrel.
BengCare diharapkan tidak hanya menjadi solusi bagi pelaku usaha bengkel, tetapi juga memberikan dampak positif bagi konsumen dan perekonomian secara keseluruhan. Dengan digitalisasi, UMKM otomotif dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar nasional maupun global.
“Kami berharap BengCare dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menciptakan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga ingin BengCare berkontribusi pada tujuan Indonesia Emas 2045 dengan memberdayakan UMKM otomotif melalui inovasi digital,” tambah Farrel.
BengCare menjadi inovasi berbasis teknologi yang dapat menjadi solusi untuk masalah sehari-hari. Dengan visi yang jelas, dukungan yang kuat, dan semangat kolaborasi, BengCare memiliki potensi besar untuk mendigitalisasi sektor UMKM otomotif dan mendorong perekonomian Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.(din)