KANAL24, Jakarta – Untuk meningkatkan kinerja, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) telah membentuk anak usaha patungan dalam bisnis training aviasi yang menyasar pelanggan dari maskapai di luar Garuda Indonesia Group.
Adapun, pada 12 September 2019, GMFI membentuk usaha joint venture (JV) bersama dengan PT Citilink Indonesia dengan kepemilikan saham 20 persen dibandingkan dengan 80 persen.
Menurut Sekretaris Perusahaan GMFI, Maryati, usaha gabungan tersebut memiliki potensi yang sangat besar. Apalagi training tidak hanya untuk teknisi atau MRO ( maintenance, repair, and overhaul ), tapi untuk pelatihan dunia aviasi hingga manajerial atau leadership training .
“Tentunya karena ini dibuat berdasarkan demand yang ada dan training-training ini mostly adalah mandatory training ,” jelasnya seperti dikutip Bisnis, Senin (16/9).
Maryati juga menyebut bahwa bisnis JV tersebut merupakan penggabungan antara bisnis training MRO di GMFI dan training aviasi serta nonaviasi di Garuda Indonesia Group. Dengan demikian, usaha JV tersebut sudah memiliki pangsa pasar dan pelanggan.
Maryati juga mengatakan pelanggan jasa pelatihan tersebut selain dari Garuda Indonesia Grup, juga banyak maskapai, MRO, dan institusi lain yang belum mencoba jasa pelatihan yang diberikan perseroan. Dengan demikian banyak yang tertarik menggunakan jasa itu.
“Pemberian imbal hasil melalui pembagian dividen, sesuai komposisi kepemilikan sahamnya. Masih belum besar karena ditargetkan baru beroperasi pada kuartal IV 2019,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pada tahun ini perseroan telah membentuk beberapa anak usaha, sebelumnya perseroan membentuk dua anak usaha baru. anak usaha baru yaitu PT Garuda Daya Pratama Sejahtera ( GDPS ) dan PT Garuda Energi Logistik & Komersial ( GELK ).
Kedua anak usaha tersebut merupakan pengembangan dari diferensiasi usaha yang nantinya akan mendukung kegiatan usaha utama GMFI yaitu bisnis perawatan pesawat dan juga Garuda Indonesia Group.
GDPS yang resmi berdiri pada tanggal 25 Januari 2019 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan sumber daya manusia untuk industri aviasi.
Perusahaan patungan antara GMFI dengan Koperasi Karyawan GMF AeroAsia (Kopkar GMF) ini menyasar tingginya kebutuhan SDM berkualifikasi tinggi dalam industri aviasi seperti jasa perawatan pesawat, layanan darat dan keamanan penerbangan.
Sementara itu, PT Garuda Energi Logistik Komersial ( GELK ), merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan suku cadang dan mesin pesawat udara, sewa guna usaha suku cadang dan mesin pesawat udara, perdagangan umum, penyediaan energi listrik, distribusi bahan bakar minyak (BBM) serta pengelolaan limbah.
Baru-baru ini, Batam Aero Technic (BAT) dan GMFI membentuk usaha JV pada pembangunan hanggar Tahap ke III di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, keduanya berencana membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. (sdk)