Oleh : M Kholid Mawardi, Ph.D – Dosen FIA UB dan Dekan Fakultas Vokasi UB
Dua email kampus yang rutin menyambangi email saya adalah email dari UOW Australia dan IHS Erasmus university. Meskipun isi emal tersebut standard, hanya menanyakan kabar dan memberi informasi seputar kampus dan peluang-peluang kerjasama dan mengikuti pendidikan dan pelatihan di kampus tersebut, namun bagi alumni email tersebut sangat berarti kenapa? karena sebagai alumni kita merasa masih “diakui” sebagai civitas akademika dan tidak pusut hubungan pasca wisuda atau kegiatan akademik kita berakahir. Konsekwensi dari kondisi tersebut, kita sebagai alumni akan merasa senang dan bangga apabila ada program-program dari universitas yang membutuhkan partisipasi kita.
Kondisi sebaliknya, terjadi di kampus-kampus di Indonesia, dimana tanggung jawab kampus terasa sudah “putus” ketika wisuda sudah dilakukan. Kampus belum memiliki program berkesinambungan untuk merawat hubungan baik dengan alumni. Ironisnya, alumni yang sudah ditinggal tersebut akan dicari-cari apabila kampus akan melakukan akreditasi karena salah satau satu indikator akreditas adalah pelacakan alumni.
Sebetulnya kondisi tersebut tidak akan terjadi, apabila ada hubungan sinergis antara kampus dan ikatan alumni. Alumni memiliki peran strategis sebagai branding, market signal, mentor, dan dukungan finansial. Peran alumni sebagai branding kampus bisa dilihat dari kesuksesan alumni dalam membangun karir di berbagai sektor pekerjaan. Sehingga kampus akan memperoleh kemanfaatan berupa promosi tidak berbadar dari aktivitas dan peran alumni di masyarakat. Semakin banyak alumni yang sukses, maka kampus akan di persepsikan positif oleh masyarakat dan bahkan kampus memiliki positif brand image sebagai kampus yang mampu menghasilkan alumni yang kompeten.
Alumni juga memiliki peran strategis sebagai market signal, karena mereka mengetahui informasi di dunia kerja mereka yang sangat penting bagi pengembangan kampus, khususnya dalam pengembangan kurikulum dan penyusunan capaian pembelajaran yang releven dengan kebutuhan industri. Keberadaan informasi tidak hanya memberi informasi pasar pada kampus, kadangkala banyak alumni yang kembali ke kampus untuk sharing pengetahuan dan berperan sebagai mentor bagi adik-adik kelasnya. Peran strategis selanjutnya adalah khusus bagi alumni yang sudah sukses, mereka akan dengan bangga membantu dan berkontribusi terhadap kampus dimana dahulu dia menempuh studi. Konsep pengembangan dana abadi yang digagas beberapa kampus relevan dengan kepentingan ini, kampus menyiapkan mekanisme yang transparan untuk pengelolaan sumbangan dana pengembangan kampus yang bersumber dari berbagi pemangku kepentingan
Peran strategis alumni akan bisa terwujud, apabila terdapat hubungan simbiosis mutualisisme antara alumni dan pengelolaa kampus. simbiosis ini akan bisa tercipta melalui penciptaan modal sosial antara kampus dan alumni. Yang lebih penting adalah, kampus tidak hanya menjalin hubungan baik dengan alumni sukses, tetapi kampus juga perlu mendesain program program yang berpihak pada alumni yang belum sukses. (*)