Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Disertasi FH UB Bahas Keadilan dalam Pengelolaan Kawasan Wisata

Einid Shandy by Einid Shandy
February 28, 2025
in Pendidikan
0
Disertasi FH UB Bahas Keadilan dalam Pengelolaan Kawasan Wisata

Dr. Riyad, S.H., M.H., Promovendus (Abel/Kanal24)

11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) kembali menggelar ujian disertasi doktoral yang mengangkat isu strategis tentang keadilan sosial dalam pengelolaan kawasan wisata. Disertasi yang diuji pada Kamis (27/02/2025) ini berjudul Rekonstruksi Model Kelembagaan yang Responsif Berbasis Keadilan Sosial dan Kearifan Lingkungan Masyarakat Hukum Adat (Studi Kasus Taman Laut Nasional Bunaken).

Disertasi yang dipresentasikan oleh Dr. Riyad, S.H., M.H., menyoroti ketimpangan ekonomi yang dialami masyarakat adat di destinasi wisata unggulan seperti Bunaken dan Labuan Bajo. Ujian ini dihadiri oleh sejumlah akademisi, termasuk Prof. Dr. Rachmad Safaat, S.H., M.Si., yang menekankan perlunya perubahan kebijakan pemerintah dalam tata kelola pariwisata agar lebih inklusif terhadap masyarakat adat.

Baca juga:
Disertasi FH UB Ungkap Kekosongan Hukum Nebis In Idem di PTUN

Dr. Riyad, S.H., M.H., saat bersalaman dengan Promotor (Abel/Kanal24)

“Indonesia disebut sebagai negara terindah di dunia, tetapi mengapa masyarakat adat di daerah wisata justru tersingkir? Seharusnya, mereka menjadi bagian utama dalam tata kelola wisata, bukan hanya menjadi penonton di tanah mereka sendiri,” ujar Prof. Rachmad.

Masyarakat Adat Tersingkir dari Wisata

Fenomena marginalisasi masyarakat adat dalam pengelolaan wisata bukanlah hal baru. Di Bali, misalnya, hotel dan bisnis pariwisata banyak dikuasai oleh investor asing, sementara masyarakat lokal justru kesulitan mendapatkan akses ekonomi yang adil. Hal serupa terjadi di Bunaken, di mana nelayan dan komunitas adat tidak memperoleh manfaat signifikan dari industri wisata.

Menurut Dr. Riyad, kondisi ini terjadi karena kebijakan pemerintah yang terlalu sentralistik. Struktur kelembagaan wisata lebih berpihak kepada pemodal besar, sedangkan masyarakat adat semakin terpinggirkan dari akses terhadap sumber daya alam.

“Kita bisa melihat bagaimana masyarakat adat di Bunaken tidak lagi menjadi aktor utama dalam ekowisata. Padahal, merekalah yang paling memahami lingkungan sekitarnya. Negara harus menghormati hak-hak mereka sesuai amanat konstitusi,” tambahnya.

Tata Kelola Wisata Perlu Direformasi

Salah satu solusi yang ditawarkan dalam disertasi ini adalah pembentukan model kelembagaan baru yang lebih inklusif, yaitu Badan Ekowisata Terpadu Nasional. Model ini mengintegrasikan aspek konservasi, pariwisata, kelautan, dan keterlibatan masyarakat adat dalam satu wadah yang berbasis pada prinsip gotong royong dan Pancasila.

“Jika pemerintah serius dengan konsep ekowisata, maka kebijakan yang diterapkan harus melibatkan masyarakat adat sebagai subjek utama, bukan sekadar objek pembangunan,” tegas Dr. Riyad.

Keberadaan lembaga baru ini diharapkan mampu menghilangkan dominasi pemerintah dan investor dalam tata kelola wisata. Dengan melibatkan masyarakat adat secara aktif, ekowisata bisa benar-benar menjadi instrumen pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan segelintir pihak.

Pemerintah Diharapkan Mendengar Suara Rakyat

Dalam ujian ini, para penguji juga menyoroti bagaimana kebijakan pemerintah selama ini belum benar-benar berpihak kepada masyarakat kecil. Prof. Rachmad menyampaikan kritiknya terhadap ketidakmampuan pemerintah dalam menerapkan konstitusi secara adil.

“Indonesia itu kaya raya, tetapi rakyatnya masih banyak yang miskin. Stunting tinggi, pengangguran banyak. Kalau pemerintah serius ingin memperbaiki keadaan, maka kebijakan wisata harus diubah. Masyarakat adat harus diberikan akses dalam tata kelola wisata,” tegasnya.

Ia juga berharap agar janji pemerintahan baru, termasuk Presiden Prabowo Subianto, untuk menghormati rakyat benar-benar diwujudkan melalui kebijakan konkret.

“Masalahnya selama ini pemerintah seperti tidak mendengar. Mahasiswa demo pun tidak digubris. Mudah-mudahan disertasi ini bisa menjadi referensi untuk perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.

Dr. Riyad, S.H., M.H. bersama promotor dan keluarga (Abel/Kanal24)

Baca juga:
Disertasi Inovatif Fapet UB: Keju Gouda Kering Lokal dengan Kualitas Global

Menuju Wisata Berbasis Keadilan Sosial

Disertasi ini menggarisbawahi pentingnya membaca konstitusi dengan pendekatan moral dan etika, bukan sekadar formalitas hukum. Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 secara jelas menyatakan bahwa kekayaan alam harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan hanya untuk kepentingan pemodal besar.

Model kelembagaan baru yang diajukan dalam penelitian ini diharapkan mampu membawa perubahan dalam tata kelola wisata di Indonesia, khususnya dalam memberdayakan masyarakat adat agar mereka tidak lagi tersingkir dari tanah kelahirannya sendiri. (nid/bel)

Post Views: 365
Tags: Adat TersisihDisertasidisertasi UBDosen UBKANAL24kanal24.co.idkeadilan kawasan wisataMasyarakat Adat TersisihUBuniversitas brawijaya
Previous Post

DPRD Pasuruan Dibekali Strategi Pengelolaan Fiskal yang Efisien

Next Post

Niat Puasa Ramadhan: Wajib Setiap Malam atau Cukup Sekali?

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Niat Puasa Ramadhan: Wajib Setiap Malam atau Cukup Sekali?

Niat Puasa Ramadhan: Wajib Setiap Malam atau Cukup Sekali?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Nikmati Kambing Tanpa Takut Kolesterol Naik

Nikmati Kambing Tanpa Takut Kolesterol Naik

June 6, 2025
Lima Model French Khimar Simpel Elegan Bikin Makin Cantik

Lima Model French Khimar Simpel Elegan Bikin Makin Cantik

June 6, 2025
ILY Tere Liye: Persahabatan, Pilihan, dan Luka

ILY Tere Liye: Persahabatan, Pilihan, dan Luka

June 6, 2025
Smart Dry Box, Solusi Cerdas Petani Cabai

Smart Dry Box, Solusi Cerdas Petani Cabai

June 5, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023