Oleh : Dr. Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos. M.Si.*
Sebagaimana sabar, maka shalat juga adalah sebagai mekanisme solusi atas masalah yang dihadapi oleh manusia. Informasi solusi ini disampaikan dengan jelas oleh Allah subhanahu wa ta’ala di dalam firmanNya quran surat al Baqarah ayat 45. Artinya secara tegas Allah memberikan jaminan bahwa apabila seseorang menghadapi masalah, maka solusinya adalah lakukan shalat. Sebagaimana demikian pulalah yang dilakukan oleh Rasulullah saat menghadapi satu persoalan sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis nabi Dari sahabat Hudzaifah Radhiyallahu anhu, ia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى
“Adalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam apabila mendapati masalah yang serius, maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengerjakan shalat.” (Hr. Ahmad)
Shalat menghubungkan kita dengan Allah, menghilangkan kesedihan, dan membantu kita menghadapi tantangan hidup, demikian pula salat dapat mengobati luka hati kita.
Mengapa salat dapat menjadi solusi atas suatu masalah ?. Sebagaimana sabar maka salat juga berada pada gelombang alfa dan theta dalam kajian neurosaint. Yaitu suatu gelombang otak yang terjadi saat seseorang dalam keadaan rileks dan tenang. Dalam pendekatan ilmu otak neurosain dijelaskan bahwa Gelombang Otak Alfa berada pada gelombang 8-12 Hz. Gelombang alfa muncul saat kita dalam keadaan rileks, tenang, dan sadar.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan meditasi ringan, relaksasi, dan kreativitas. Gelombang Ini dapat membantu seseorang dalam mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan meningkatkan perasaan positif.
Sementara Gelombang Otak Theta berada pada 4-7 Hz. Gelombang theta Ini muncul saat kita dalam keadaan sangat rileks, mengantuk, atau dalam transisi antara tidur dan bangun, khusyuk. Kondisi ini sering dikaitkan dengan meditasi dalam, kreativitas, intuisi, dan ingatan. Gelombang Theta juga dikaitkan dengan kreativitas dan imajinasi, sehingga sangat cocok untuk aktivitas menghafal, mengingat, super memory dan problem solving.
Secara umum manfaat dari gelombang alfa dan Teta ini adalah dapat Mengurangi stres dan kecemasan, Meningkatkan relaksasi, Meningkatkan kreativitas dan intuisi, Meningkatkan kualitas tidur, Meningkatkan fokus. Yang ke semua manfaat tersebut merujuk pada satu kesimpulan yaitu problem solving dapat menyelesaikan masalah hidup seseorang dan menyembuhkan luka hati.
Beberapa pakar menjelaskan tentang bagaimana cara merangsang Gelombang Otak Alfa dan Theta ini, salah satunya adalah dengan Meditasi, Relaksasi, pernapasan, Mendengarkan musik yang menenangkan, yoga, visualisasi. Karena suasana Gelombang Alfa dan Teta adalah suasana tenang damai rileks maka hal ini dapat diperoleh melalui shalat. Artinya dengan seseorang melakukan aktivitas salat yang didahului dengan membersih muka dan sebagainya, berwudhu maka hal itu akan merangsang terbentuknya Gelombang Alfa dan Theta sehingga orang yang salat dapat menyelesaikan masalah karena pikirannya tenang damai dan pada pikiran yang demikian maka mudah menemukan solusi atas masalah dan menyembuhkan luka di hati.
Shalat, sebagai ibadah wajib bagi umat muslim, memiliki banyak manfaat, tidak hanya dari segi spiritual, tetapi juga psikologis. Shalat dapat Menenangkan Pikiran dan Hati. Shalat adalah momen untuk berinteraksi langsung dengan Tuhan. Dalam keadaan khusyuk, pikiran dan hati menjadi lebih tenang, sehingga kita dapat melihat masalah dengan lebih jernih. Ketenangan ini memungkinkan kita untuk mengurangi stres dan kecemasan, yang sering kali menghambat kemampuan kita untuk berpikir logis dan kreatif dalam mencari solusi.
Shalat juga dapat memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Dalam shalat, kita memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah swt. Keyakinan bahwa Allah swt selalu bersama kita memberikan kekuatan dan harapan dalam menghadapi masalah. Dengan memperkuat hubungan dengan Allah swt, kita merasa lebih aman dan terlindungi, sehingga kita lebih berani menghadapi masalah dan mampu memberikan Perspektif yang Lebih Luas.
Shalat mengingatkan kita akan tujuan hidup yang lebih besar, yaitu mengabdi kepada Allah Sang Pencipta. Hal ini membantu kita untuk melihat masalah dari perspektif yang lebih luas, sehingga kita tidak terjebak dalam masalah kecil yang sepele. Dengan melihat masalah dari perspektif yang lebih luas, kita dapat menemukan solusi yang lebih bijaksana dan efektif.
Shalat juga dapat membersihkan diri dari energi negatif. Shalat, dengan gerakan dan bacaannya, dapat membantu membersihkan diri dari energi negatif yang dapat menghambat kemampuan kita untuk berpikir jernih. Dengan membersihkan diri dari energi negatif, kita dapat meningkatkan suasana hati dan motivasi, yang penting untuk menyelesaikan masalah.
Shalat sebagaimana yang dipaparkan di atas adalah apabila shalat yang dilakukannya secara khusyuk, fokus, sungguh-sungguh, yakin. Salat yang demikian mampu mengantarkan diri seseorang menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bagaimana agar sholat dapat khusyu’ ?. To be continued…. insya Allah
*) Dr. Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos. M.Si., Dosen FISIP UB, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Tanwir al Afkar Tlogomas Malang