Kanal24, Malang – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) dalam ajang Contract Drafting and Negotiation Competition (CDNC) di The 5th National Business Legal Talk yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS). Tim Aegir dari FH UB sukses meraih Juara 1 dan penghargaan Best Contract dalam kompetisi tingkat nasional tersebut.
CDNC merupakan ajang bergengsi yang menguji kemampuan mahasiswa hukum dalam merancang kontrak bisnis dan bernegosiasi. Tahun ini, kompetisi mengusung tema “Kerangka Hukum dan Praktik Bisnis yang Ideal untuk Keberlangsungan Bisnis Energi Hijau: Dinamika Pengimplementasian dalam Tinjauan ESG”. Kompetisi ini diikuti oleh 21 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan babak penyisihan berbasis penyusunan kontrak bisnis dan final berupa negosiasi bisnis.
Baca juga:
FH UB Gelar Diskusi Perdebatan RUU Penegakan Hukum

Tim Aegir, yang terdiri dari Nadya Indira Desiana Putri, Alverian Devara Karhatt, Fadila Vairuz Harsyad, Marvella Nursyah Putri, Jauza Afraa Fadhillah, dan Jona Binsar Gracia, berhasil unggul dalam persaingan ketat dengan delegasi dari berbagai universitas ternama. Keberhasilan mereka menjadi kebanggaan tersendiri bagi FH UB, mengingat dalam beberapa tahun terakhir belum pernah meraih gelar juara di kompetisi serupa.
“Kami sangat bangga bisa membawa pulang dua gelar sekaligus untuk FH UB. Ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh tim dalam memahami dan merancang kontrak bisnis yang sesuai dengan kaidah hukum serta praktik bisnis yang ideal,” ungkap Fadila.
Dalam kompetisi ini, Tim Aegir mengangkat isu energi hijau, khususnya pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan konservasi energi. Fokus mereka adalah pada Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, yang bertujuan mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
“Kami harus mempelajari banyak hal di luar bidang hukum, seperti kelistrikan, keteknikan, dan net zero emission. Selain itu, tantangan terbesar adalah membagi waktu antara persiapan kompetisi dan tugas akademik, terutama bagi anggota tim yang sedang menyusun skripsi atau aktif berorganisasi,” tambahnya.
Babak penyisihan kompetisi berlangsung selama 30 hari secara daring, di mana setiap tim menyusun kontrak bisnis berdasarkan kasus yang diberikan panitia. Lima tim dengan nilai tertinggi kemudian melaju ke babak final yang digelar secara luring di Surakarta pada 21-23 Februari 2025.
Keberhasilan Tim Aegir menjadi motivasi bagi mahasiswa FH UB lainnya untuk terus mengasah keterampilan mereka di bidang hukum bisnis.

Baca juga:
Disertasi FH UB Bahas Keadilan dalam Pengelolaan Kawasan Wisata
“Kompetisi ini tidak hanya tentang menang atau kalah, tetapi bagaimana kita bisa belajar dari setiap prosesnya. Bagi teman-teman mahasiswa, jangan ragu untuk mencoba karena pengalaman seperti ini sangat berharga,” pesan Fadila.
Dengan pencapaian ini, diharapkan mahasiswa FH UB semakin termotivasi untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi nasional dan internasional, serta terus mengembangkan keterampilan di dunia hukum bisnis. (nid/rma)