Kanal24, Malang – Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang, Febrina, mengungkapkan bahwa peningkatan transaksi digital semakin pesat di wilayah Malang dan sekitarnya. Hal ini berimbas pada peredaran uang pecahan kecil yang semakin terkontrol, seiring dengan strategi pemerataan yang diterapkan oleh BI.
Febrina menjelaskan kepada Kanal24 pada Selasa (11/03/2025) bahwa kategori uang layak edar di wilayahnya meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya, dari 3,7 triliun menjadi 4,1 triliun rupiah. Untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam penukaran uang baru menjelang Lebaran, BI Malang telah menyiapkan empat periode penukaran. Selain itu, Bank Indonesia juga akan mengadakan penukaran terpadu di kantor BI pada hari Sabtu mendatang.
Baca juga:
P5 SMP BSS Tampilkan “Sejuta Wajah dan Gerak Kota Malang”

Sistem penukaran uang baru melalui aplikasi “Pintar” menjadi andalan BI dalam proses ini. Namun, Febrina mengakui bahwa sistem sempat mengalami gangguan akibat tingginya animo masyarakat. Oleh karena itu, BI Malang menerapkan kebijakan seleksi dalam penukaran guna menghindari praktik penukaran ganda.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang melalui jalur resmi, seperti bank tempat mereka menabung atau penukaran yang disediakan BI. Kami juga meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap peredaran uang palsu,” ujar Febrina.
Di sisi lain, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menekankan upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok melalui program pasar murah. Program ini dilaksanakan di berbagai kecamatan guna memberikan akses harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat, terutama kelompok kurang mampu.
“Kami membatasi jumlah pembelian dalam pasar murah untuk memastikan pemerataan. Sejumlah bahan pokok seperti gula, minyak goreng, telur, dan garam tersedia dengan harga lebih rendah dibandingkan pasaran,” ujar Wahyu.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus memantau harga komoditas strategis seperti cabai dan minyak goreng. Apabila ditemukan lonjakan harga yang tidak terkendali, intervensi berupa subsidi atau distribusi langsung akan segera dilakukan.

Baca juga:
Dorong UMKM Naik Kelas, PDM Kota Malang Gelar Pelatihan Digital Marketing
“Kami akan membeli cabai dari daerah dengan harga lebih murah, lalu menjualnya kembali di Malang agar harga tetap stabil. Ini sudah kami lakukan sebelumnya dan terbukti efektif menekan inflasi,” tambah Wahyu.
Pemerintah Kota Malang juga berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan ketersediaan dan kualitas minyak goreng di pasaran. Pemeriksaan terhadap ukuran volume minyak goreng dalam kemasan juga dilakukan guna menghindari praktik curang dari oknum pedagang.
Dengan sinergi antara BI dan pemerintah daerah, diharapkan masyarakat dapat menjalankan transaksi keuangan dengan lebih nyaman, serta mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang stabil menjelang Ramadan dan Lebaran. (nid)