Kanal24, Malang – Pada pertengahan bulan suci Ramadan, harga bahan pokok di Pasar Oro-Oro Dowo mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan ini dirasakan oleh para pedagang dan pembeli, yang mengeluhkan lonjakan harga lebih dari 50 persen dibandingkan harga sebelumnya.
Salah satu pedagang, Djuwono, mengungkapkan bahwa harga beras yang semula Rp14.000 per kilogram kini naik menjadi Rp16.000. Selain itu, harga minyak dan berbagai kebutuhan pokok lainnya turut mengalami kenaikan. “Semua bahan pokok naik, harga beras dari Rp14.000 jadi Rp16.000, minyak juga naik,” ungkapnya.
Baca juga:
Pengalaman Ramadhan di UB Bagi Mahasiswa Internasional

Djuwono juga membandingkan kondisi tahun ini dengan Ramadan sebelumnya. Ia menilai bahwa tahun lalu harga bahan pokok lebih stabil, sedangkan tahun ini selain mengalami kenaikan, juga ada beberapa barang yang sulit ditemukan. “Dulu barang-barang lebih terpenuhi, sekarang banyak yang kosong. Peningkatan harga tahun ini lebih signifikan dibandingkan tahun lalu,” tambahnya.
Menjelang Idul Fitri, Djuwono berharap pemerintah dapat memastikan ketersediaan stok bahan pokok agar tidak terjadi keterlambatan pasokan. “Yang penting pemasoknya lancar, jangan sampai tersendat,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Andre, pedagang lain di pasar tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tingkat kunjungan ke pasar tahun ini lebih sepi dibandingkan tahun lalu. “Kayaknya lebih ramai tahun sebelumnya. Sekarang orang tua mikir dua kali untuk belanja karena berbarengan dengan Ramadan dan biaya sekolah anak-anak,” ujarnya.
Baca juga:
Kisah Mahasiswa Asal Pakistan Berbagi Pengalaman Ramadan di Malang
Andre menambahkan bahwa kenaikan harga ini sebagian besar dipengaruhi oleh harga dari petani. “Kalau dari petani naik, ya kita ikut naik. Kalau stabil, ya harga juga tetap. Semua tergantung pasokan dan permintaan pasar,” jelasnya.
Para pedagang berharap agar pemerintah dapat lebih aktif dalam menstabilkan harga bahan pokok, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, agar daya beli masyarakat tidak semakin menurun. (nid)