Kanal24 – Merawat motor bukan hanya soal menjaga performanya tetap prima, tetapi juga demi keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: seberapa sering sebaiknya motor diservis? Apakah harus setiap bulan, setiap tiga bulan, atau hanya ketika terasa ada masalah?
Agar lebih jelas, berikut adalah panduan mengenai frekuensi servis motor yang ideal berdasarkan berbagai faktor.
Baca juga:
4 Rekomendasi Motor Listrik Terbaik untuk Harian
1. Rekomendasi Umum dari Pabrikan
Setiap pabrikan motor umumnya sudah memberikan rekomendasi terkait jadwal servis berkala. Biasanya, servis pertama dilakukan setelah motor mencapai 1.000 km atau satu bulan pemakaian (mana yang lebih dulu). Setelah itu, servis berkala biasanya disarankan setiap 2.000-3.000 km atau sekitar 2-3 bulan sekali.
Namun, frekuensi ini bisa berbeda tergantung jenis motor, intensitas pemakaian, dan kondisi jalan yang sering dilalui. Jika motor sering digunakan untuk perjalanan jauh atau di jalanan yang ekstrem, servis mungkin perlu dilakukan lebih sering.
2. Faktor Pengaruh Frekuensi Servis
Tidak semua motor membutuhkan servis dengan jadwal yang sama. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi seberapa sering motor perlu mendapatkan perawatan:
a) Jarak Tempuh Harian
Jika motor digunakan setiap hari untuk perjalanan jauh, seperti ojek online atau pengiriman barang, servis lebih sering dibutuhkan dibanding motor yang hanya dipakai sesekali.
b) Kondisi Jalan yang Dilewati
Jalanan yang banyak lubang, berbatu, atau berdebu bisa mempercepat keausan komponen motor. Motor yang sering melewati jalan seperti ini sebaiknya diservis lebih sering dibanding motor yang hanya digunakan di jalanan aspal mulus.
c) Kebiasaan Berkendara
Gaya berkendara yang agresif, sering melakukan pengereman mendadak, atau memaksakan mesin bekerja pada putaran tinggi bisa membuat motor lebih cepat aus dan memerlukan servis lebih sering.
d) Usia Motor
Motor yang sudah berusia lebih dari lima tahun biasanya membutuhkan perawatan lebih rutin karena komponen mesin mulai mengalami penurunan kualitas.

3. Komponen yang Harus Dicek Saat Servis
Setiap servis motor, mekanik biasanya akan melakukan pemeriksaan pada beberapa bagian utama. Berikut beberapa komponen yang perlu dicek secara berkala:
a) Oli Mesin
Oli adalah darah bagi mesin. Idealnya, oli mesin diganti setiap 2.000-3.000 km atau setiap 2-3 bulan sekali, tergantung dari pemakaian. Jika motor sering digunakan dalam kondisi ekstrem, penggantian oli bisa lebih sering.
b) Busi
Busi yang kotor atau rusak bisa menyebabkan mesin sulit dinyalakan dan boros bahan bakar. Pemeriksaan busi sebaiknya dilakukan setiap servis, dan penggantian umumnya setiap 8.000-10.000 km.
c) Filter Udara
Filter udara berfungsi menyaring debu agar tidak masuk ke mesin. Jika terlalu kotor, performa mesin bisa menurun. Filter udara sebaiknya dibersihkan setiap 4.000-6.000 km dan diganti setiap 10.000-12.000 km.
d) Kampas Rem
Rem adalah bagian vital yang berkaitan dengan keselamatan. Kampas rem perlu dicek setiap servis dan diganti jika ketebalannya sudah menipis untuk menghindari rem blong.
e) Rantai atau Belt CVT
Bagi motor manual, rantai harus selalu dalam kondisi bersih dan terlumasi. Jika terlalu kendur atau terlalu kencang, bisa menyebabkan rantai putus. Untuk motor matic, belt CVT juga perlu dicek dan diganti setiap 20.000-25.000 km.
f) Tekanan dan Kondisi Ban
Ban yang kempes atau aus bisa membahayakan pengendara. Pastikan tekanan angin sesuai standar dan tidak ada benjolan atau retakan pada ban.
4. Risiko Jika Motor Jarang Diservis
Mengabaikan servis berkala bisa berakibat buruk, baik bagi performa motor maupun keselamatan pengendara. Berikut beberapa risiko jika motor tidak diservis secara rutin:
Boros Bahan Bakar: Komponen yang kotor atau aus bisa membuat mesin bekerja lebih keras, menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat.
Mesin Cepat Rusak: Oli yang tidak diganti tepat waktu bisa menyebabkan gesekan berlebih pada komponen mesin, mempercepat kerusakan.
Rem Tidak Pakem: Kampas rem yang aus bisa menyebabkan pengereman tidak optimal, meningkatkan risiko kecelakaan.
Motor Mogok di Jalan: Jika motor jarang dicek, ada kemungkinan terjadi kerusakan mendadak di tengah perjalanan.

5. Idealnya Berapa Bulan Sekali?
Secara umum, servis motor sebaiknya dilakukan setiap 2-3 bulan sekali atau setiap 2.000-3.000 km, tergantung dari intensitas pemakaian. Namun, jika motor digunakan secara ekstrem atau sudah berusia tua, servis lebih sering mungkin diperlukan.
Merawat motor secara rutin bukan hanya menjaga performa tetap optimal, tetapi juga memastikan keselamatan saat berkendara. Jangan menunggu sampai ada masalah baru membawa motor ke bengkel—lebih baik mencegah daripada memperbaiki!
Baca juga:
Wisata Halal dapat Menjadi Motor Baru Ekonomi Desa Kemiri Kepanjen
Servis motor secara berkala adalah kunci utama untuk menjaga performa, efisiensi bahan bakar, dan keselamatan berkendara. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi servis serta mengetahui komponen apa saja yang perlu diperiksa, Anda dapat memastikan motor tetap dalam kondisi optimal. Jangan abaikan perawatan hanya karena merasa motor masih berjalan dengan baik, karena banyak masalah yang bisa dicegah sebelum menjadi kerusakan besar.
Jadi, pastikan untuk rutin melakukan servis setiap 2-3 bulan sekali atau sesuai dengan jarak tempuh yang disarankan. Dengan begitu, Anda tidak hanya menghemat biaya perbaikan di masa depan, tetapi juga menjaga keamanan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. (rey)