KANAL24, Malang – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bekerja sama dengan pemerintah Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang untuk mengadakan sosialisasi wisata halal. Kegiatan sosialisasi ini diketuai oleh Dr. Iswan Noor, M.E., dengan anggota Aminnullah Achmad Muttaqin, M.Sc.Fin serta anggota mahasiswa yaitu Nazhira Mustaqilla, Bilqis Aulia Safitri, Muhammad Fawwaz, Nabilah Talitha Rahma, Vita Widyasari, dan Muhammad Rafi Rajendra Satoto.
Tema kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi Wisata Halal di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang” ini dilaksanakan pada Selasa (16/07/2024) di Balai Desa Kemiri. Pada kesempatan ini, TIM PKM FEB UB memberikan sosialisasi seputar konsep wisata halal yang dapat dikembangkan di Desa Kemiri. Tema ini dilatarbelakangi oleh potensi Desa Kemiri sebagai destinasi wisata. Dulunya desa ini memiliki wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, tetapi kini DAS Brantas tersebut telah berubah menjadi danau akibat pertumbuhan eceng gondok yang menutupi permukaan air. Jika hal ini teratasi, potensi DAS Brantas tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata halal.
“Desa Kemiri memiliki modal untuk destinasi wisata halal, dan dapat menjadi motor ekonomi desa,” jelas Irwan Noor.
Masyarakat melihat potensi ini sebagai sebuah peluang yang dapat dioptimalkan. Antusiasme ini tercermin dari sambutan hangat dan partisipasi aktif dari masyarakat selama berlangsungnya kegiatan sosialisasi. Adapun sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi masyarakat seputar konsep wisata halal serta membuka peluang ekonomi baru.
Konsep wisata halal sangat menekankan pada pentingnya penegakan syariat dalam setiap aktivitas wisata. Wisata tidak hanya sekadar tempat untuk rekreasi, tetapi juga bagaimana kita menjaga diri dan lingkungan dari perbuatan yang tidak diridhoi Allah. Itulah mengapa pentingnya untuk mengindahkan etika moral dan juga syariat dalam setiap aktivitas wisata yang dilakukan. Dalam kesempatan ini, TIM PKM FEB UB juga menjelaskan seputar karakteristik dari wisata halal, termasuk aspek-aspek yang harus dipenuhi serta aspek-aspek yang harus dihindari untuk memperoleh label halal tersebut.
Masyarakat Desa Kemiri memiliki pemahaman yang terbatas mengenai pengembangan wisata, khususnya wisata yang mengusung konsep halal. Apalagi adanya eceng gondok yang menutupi permukaan air membuat masyarakat merasa kesulitan dalam merancang dan membangun objek wisata air. Padahal, potensi wisata halal di desa ini dapat membuka peluang ekonomi sekaligus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Wijiyati selaku Kepala Desa Kemiri, sangat menghargai kegiatan PKM yang dilakukan oleh FEB UB. Ia menyatakan bahwa masyarakatnya memiliki keinginan yang kuat untuk memanfaatkan sumber air yang ada dan proses pembangunan wisata halal ini diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di desa mereka. Ia juga menyatakan bahwa wisata halal ini akan berjalan di tahun 2025 yang akan datang.
“Kami berterima kasih dengan sosialisasi ini karena pemahaman masyarakat menjadi lebih terbuka mengenai wisata halal,” kata Wijiyati.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat membangun semangat warga Desa Kemiri untuk mendorong perekonomian yang lebih maju dan merata melalui potensi wisata yang ada.(sdk)