Kanal24, Malang – Menghadapi UTBK sering kali terasa seperti mendaki bukit yang tinggi. Materi datang dari berbagai arah, waktu terasa sempit, dan tekanan bisa muncul dari mana saja. Tapi tenang—semua itu bisa ditaklukkan dengan strategi yang tepat dan sikap mental yang matang.
UTBK bukan sekadar ujian akademik, tapi juga ajang menguji konsistensi dan ketangguhan mental. Bagi siapa pun yang sedang mempersiapkan diri, ada beberapa langkah yang bisa membantu menjadikan proses belajar lebih efektif dan tidak melelahkan.
Pahami Apa yang Dihadapi
Sebelum menyelam lebih dalam, kenali dulu struktur UTBK. Ada dua komponen utama yang diujikan: Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi. TPS mengukur kemampuan logika, numerasi, dan penalaran, sementara Literasi menguji kemampuan memahami teks dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Dengan mengetahui jenis soal yang akan dihadapi, pembaca bisa menyusun peta belajar yang lebih terarah. Tidak semua materi perlu dikejar bersamaan—pilah sesuai prioritas dan kuasai satu demi satu.
Belajar Bukan Sekadar Duduk Lama
Sering kali ada anggapan bahwa semakin lama waktu belajar, semakin tinggi peluang keberhasilan. Padahal, kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Cobalah mengenali kapan waktu terbaik untuk fokus. Apakah pagi hari lebih produktif? Atau justru malam hari?
Gunakan teknik belajar yang sesuai. Mind-mapping, flash card, atau metode Feynman bisa menjadi pilihan. Selingi juga dengan latihan soal secara berkala agar terbiasa dengan ritme dan tekanan ujian.
Evaluasi Diri Lewat Tryout
Jangan tunggu sampai hari H untuk tahu kemampuan sebenarnya. Tryout adalah cermin, bukan penghakiman. Dengan mengikuti simulasi ujian, setiap peserta bisa mengenali bagian mana yang masih perlu diperbaiki.
Yang penting bukan hanya nilai tryout, tapi bagaimana menggunakannya sebagai bahan evaluasi. Catat kesalahan, pelajari ulang, dan buat strategi agar tidak terulang.
Jaga Keseimbangan
Tubuh dan pikiran yang segar akan jauh lebih efektif dalam menyerap materi. Jangan lupa tidur cukup, makan bergizi, dan beri ruang untuk istirahat. Aktivitas ringan seperti jalan santai, mendengarkan musik, atau berbincang dengan teman bisa membantu melepas penat.
Belajar keras itu penting, tapi menjaga kesehatan fisik dan mental juga bagian dari strategi menang.
Bangun Keyakinan, Pelihara Semangat
Rasa ragu pasti akan muncul—itu hal yang wajar. Yang terpenting adalah bagaimana menyikapinya. Setiap kemajuan, sekecil apa pun, patut diapresiasi. Setiap kegagalan adalah peluang untuk tumbuh.
Selalu ingat: UTBK hanyalah salah satu pintu menuju masa depan. Tidak menentukan segalanya, tapi bisa menjadi awal dari banyak hal baik.
Perjalanan menuju UTBK bukan hanya tentang persiapan akademik, tapi juga tentang membentuk karakter, kebiasaan, dan cara pandang. Jika bisa melewati proses ini dengan sungguh-sungguh, hasil bukan satu-satunya hadiah—kedewasaan dan disiplin juga akan ikut terbentuk.
Terus melangkah, tetap semangat, dan percaya bahwa setiap usaha akan membawa dampak. UTBK bukan akhir, melainkan awal dari babak baru dalam hidup.(din)