Kanal24, Malang – Pemerintah Kota Malang resmi meluncurkan program UMKM Goes to Mall Retail Modern pada Jumat (11/04/2025) sebagai upaya nyata dalam mendongkrak eksistensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong UMKM naik kelas, tidak hanya di tingkat kota, tetapi juga merambah pasar regional dan nasional melalui kolaborasi dengan pusat perbelanjaan modern.
Wali Kota Malang, Drs. H. Wahyu Hidayat, MM, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi besar menjadikan Malang sebagai kota yang ramah dan mendukung pelaku UMKM. “Mall yang selama ini hanya diisi oleh produk-produk dari luar, kini akan menyediakan tempat khusus bagi pelaku UMKM kita. Ini bukan hanya tentang penjualan, tapi juga tentang pengakuan dan ruang tumbuh,” ujarnya saat meresmikan program di salah satu pusat perbelanjaan kota.
Baca juga:
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Program ini diawali dengan penempatan gerai UMKM di lantai 2 salah satu mall terkemuka di Malang. Gerai tersebut akan menjadi etalase bagi 72 UMKM yang telah lolos kurasi ketat, dengan berbagai produk unggulan mulai dari kuliner, fashion, kerajinan tangan, hingga aksesoris khas Malang.
Menurut Wahyu, keterlibatan UMKM di mall akan memberi pengalaman baru dalam menjangkau konsumen, sekaligus memacu peningkatan kualitas produk dan layanan. “UMKM yang masuk ke sini adalah yang benar-benar siap. Tidak hanya sekadar jualan, tapi juga dibina agar produknya punya nilai tambah dan standar yang layak bersaing,” tegasnya.
Pemkot Malang juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk manajemen pusat perbelanjaan dan minimarket seperti Indomaret, untuk membuka peluang serupa di lokasi lainnya. Selain memfasilitasi ruang jual, pihak mal dan ritel modern juga diharapkan memberikan pelatihan manajemen, pemasaran, dan pengemasan produk kepada pelaku UMKM.
“Kita akan buka di mall lain, termasuk Batos, dan sedang dalam penjajakan dengan Indomaret. Targetnya, UMKM tidak hanya punya tempat tetap, tapi juga berkembang secara berkelanjutan dengan pendampingan intensif,” tambah Wahyu.
Program ini bukan kegiatan musiman, melainkan inisiatif berkelanjutan yang akan menjadi bagian dari sistem kerja Pemkot Malang dalam mendukung ekonomi kerakyatan. Pemerintah bahkan berkomitmen memperluas cakupan dengan memberi kesempatan kepada UMKM lain yang belum masuk, dari total sekitar 38.000 pelaku UMKM di Kota Malang.
Baca juga:
Pemkot Malang akan Beri 6.000 Vitamin untuk Penyelenggara Pemilu
Sebagai bagian dari upaya akselerasi, UMKM yang telah bergabung akan dievaluasi secara berkala agar kualitas dan keberlanjutan bisnisnya terjaga. Dalam waktu dekat, Pemkot juga akan membuka platform digital khusus untuk memperkuat pemasaran daring.
Dengan sinergi lintas sektor ini, Pemerintah Kota Malang berharap UMKM bisa menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang kokoh, mandiri, dan dikenal hingga mancanegara. “Kami ingin masyarakat datang ke mall tidak hanya untuk berbelanja merek besar, tapi juga untuk menemukan kekayaan lokal Malang yang autentik dan membanggakan,” pungkas Wahyu. (nid/rey)