KANAL24, Jakarta – Pasar merespon negatif perkembangan terbaru terkait pelantikan kabinet jilid II 2019-2024. Hal itu terlihat dari kondisi IHSG yang berakhir melemah pada akhir perdagangan sesi I, Rabu (23/10/2019). IHSG terkoreksi 0,05 persen ke posisi 6.222.
Sebanyak 200 emiten bergerak melemah, 174 emiten menguat dan 139 emiten stagnan. Sepanjang perdagangan IHSG sempat menyentuh zona aman pada level tertinggi 6.235 dan terendah 6.197. Dari sisi sektoral sebanyak lima sektor melemah dan lima sektor lainnya menguat. Sektor yang melemah diantaranya adalah konsumer terkoreksi 0,45 persen menjadi 2.091, manufaktur melemah 0,32 persen menjadi 1.443, aneka industri melemah 0,42 persen menjadi 1.198.
Dilanjutkan sektor industri dasar melemah 0,04 persen menjadi 924, dan perdagangan melemah 0,87 persen menjadi 802. Kemudian untuk sektor yang menguat diantaranya adalah properti sebesar 0,46 persen menjadi 511, infrastruktur menguat 0,10 persen menjadi 1.216, pertambangan menguat 0,15 persen menjadi 1.592, perkebunan menguat 1,86 persen menjadi 1.357 dan sektor keuangan menguat 0,22 persen menjadi 1.273.
Deretan emiten teraktif hingga siang ini adalah BBRI mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp216,30 miliar, BBCA Rp78,87 miliar, ABBA Rp77,72 miliar, BMRI Rp 66,19 miliar dan ASII Rp65,19 miliar. Sementara itu dari indeks kompas100, emiten yang menjadi top gainer adalah BTPS (9,86 persen),
LSIP (4,96 persen), JPFA (3,93 persen), AALI (3,85 persen), dan BWPT (3,39 persen).
Sementara deretan emiten yang stagnan nilai sahamnya adalah SSMS, SMSM, BRIS, PPRO dan SRIL. Kemudian emiten yang menjadi top loser adalah MAPI (-3,48 persen), AKRA (-2,45 persen), LPPF (-2,16 persen), LINK (-1,93 persen), dan ACES (-1,89 persen). Investor asing dominan melepas sahamnya dengan nilai penjualan nett Rp184,84 miliar dan volume 978.899 lot. Adapun saham-saham yang paling banyak dilepas oleh asing adalah BBRI, ASII, BMRI, UNTR dan UNVR. (sdk)