Kanal24— Trauma psikologis merupakan respons emosional terhadap peristiwa atau pengalaman yang mengguncang rasa aman dan kendali diri seseorang. Meski tidak selalu tampak secara fisik, trauma dapat meninggalkan luka mendalam yang memengaruhi kesehatan mental secara serius. Apabila tidak ditangani dengan tepat, trauma psikologis bisa berkembang menjadi berbagai gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, hingga Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Berikut ini adalah lima jenis trauma paling umum yang memiliki potensi besar memicu gangguan mental:
Baca juga:
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan
1. Perundungan (Bullying)
Perundungan, termasuk dalam bentuk daring seperti cyberbullying, dapat berdampak buruk pada kondisi psikologis seseorang. Korban perundungan biasanya mengalami penurunan harga diri, ketakutan sosial, hingga perasaan terasing. Jika peristiwa ini terjadi di masa kanak-kanak, dampaknya dapat berlangsung hingga dewasa dan membentuk pola pikir negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.

2. Kekerasan Fisik
Pengalaman menjadi korban kekerasan fisik, baik di lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja, maupun dalam hubungan romantis, dapat menyebabkan trauma berat. Kekerasan ini meninggalkan rasa tidak aman dan rasa takut yang mendalam. Banyak korban yang kemudian mengalami gangguan seperti insomnia, serangan panik, bahkan PTSD karena tidak mampu memproses pengalaman tersebut secara emosional.
3. Trauma Kompleks
Trauma kompleks terjadi ketika seseorang terpapar pengalaman traumatis dalam jangka panjang dan berulang, seperti pelecehan atau pengabaian selama masa kanak-kanak. Jenis trauma ini berdampak besar terhadap perkembangan emosional, kepribadian, dan kemampuan sosial. Mereka yang mengalami trauma kompleks sering kali kesulitan menjalin hubungan interpersonal yang sehat dan menunjukkan gejala gangguan kepribadian atau disosiasi.
4. Trauma Medis
Tak banyak yang menyadari bahwa pengalaman medis juga bisa menimbulkan trauma. Prosedur medis yang menyakitkan, diagnosis penyakit kronis, atau rawat inap dalam kondisi kritis bisa meninggalkan ketakutan yang mendalam terhadap lingkungan medis. Gejala trauma medis bisa berupa kecemasan saat berada di rumah sakit, fobia terhadap dokter, atau bahkan penolakan untuk menjalani perawatan yang sebenarnya dibutuhkan.
5. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual, dalam bentuk apa pun, merupakan salah satu bentuk trauma yang paling merusak secara psikologis. Korban sering kali merasa malu, bersalah, atau bahkan menyalahkan diri sendiri atas kejadian tersebut. Dampaknya meliputi gangguan kecemasan, depresi berat, kehilangan rasa percaya, hingga disosiasi, terutama jika pelecehan tersebut terjadi dalam lingkungan yang seharusnya aman seperti keluarga atau tempat kerja.
Baca juga:
Dosen UB Sosialisasi Kesehatan dan Digitalisasi Bumdes di Pamekasan
Trauma psikologis tidak boleh dianggap remeh. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam merespons peristiwa traumatis, dan tidak semua luka bisa terlihat dari luar. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda trauma pada diri sendiri maupun orang di sekitar. Penanganan profesional dari psikolog atau psikiater bisa membantu proses penyembuhan dan mencegah gangguan mental yang lebih parah di kemudian hari.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala trauma, jangan ragu untuk mencari pertolongan. Pemulihan memang membutuhkan waktu, tetapi langkah pertama menuju kesembuhan adalah keberanian untuk mengakui luka yang ada. (zid)