Kanal24, Jeddah — Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk lebih cermat dalam mengemas barang bawaan, terutama makanan, guna menghindari kecurigaan petugas bandara Arab Saudi.
Peringatan ini disampaikan menyusul insiden di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, di mana koper salah satu jemaah harus dibongkar oleh otoritas setempat. Koper tersebut dianggap mencurigakan karena dibungkus terlalu rapat dengan lakban.
“Hari ini ada satu koper kabin jemaah yang harus dibongkar karena dibungkus sangat rapat dengan lakban. Setelah dicek, isinya hanya makanan kering. Tapi karena kemasan terlalu tertutup, petugas mencurigainya,” ujar Abdul Basir di Jeddah, Rabu (21/5/2025).

Ia mengingatkan jemaah untuk mengemas barang secara wajar agar tidak mengganggu kelancaran proses pemeriksaan di bandara. “Bandara identik dengan pemeriksaan. Kalau kemasan tidak sesuai standar, bisa menimbulkan kendala. Jemaah yang seharusnya cepat sampai Makkah bisa tertunda,” tegasnya.
Layanan Cepat Butuh Dukungan Jemaah
Abdul Basir menjelaskan bahwa layanan bandara saat ini sudah semakin efisien berkat program fast track dan jalur reguler. Waktu tunggu untuk jemaah fast track hanya sekitar 20 menit, sementara jemaah non-fast track tidak lebih dari satu jam.
“Untuk jemaah fast track, proses layanan hanya sekitar 20 menit. Sementara untuk non-fast track, waktu tunggu pun tidak lebih dari satu jam. Ini kemajuan luar biasa,” jelasnya.
Namun, kelancaran ini bergantung pada kepatuhan jemaah terhadap aturan. Selain pengemasan, ia juga mengingatkan pentingnya mengenakan pakaian ihram sebelum tiba di bandara Arab Saudi untuk menghindari keterlambatan tambahan.
“Kalau belum berihram, akan ada waktu tambahan lagi untuk berganti pakaian. Ini bisa memperlambat proses,” tambah Abdul Basir.
Arab Saudi Perbaiki Sistem Layanan
Ia juga memaparkan berbagai perbaikan yang dilakukan Arab Saudi untuk kenyamanan jemaah. Mulai dari penggunaan bus ramah lansia dengan lift hidrolik hingga pengaturan lebih fleksibel pada transportasi antarhotel.
“Semua perubahan ini demi kenyamanan jemaah. Maka dari itu, kami harap jemaah juga beradaptasi dengan sistem layanan cepat yang sekarang berlaku, baik saat kedatangan maupun nanti saat kepulangan,” tutupnya. (Din/Ind)