Kanal24, Malang – Inovasi teknologi kembali diperlihatkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya dalam gelaran Exhibition 2025 Capstone Design Project yang berlangsung pada Rabu (4/6/2025) di Gedung Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB). Salah satu karya yang menyita perhatian datang dari Kelompok 3 Kelas F, yang menampilkan alat pendeteksi kebakaran berbasis Artificial Intelligence (AI) dan dapat diintegrasikan dengan perangkat smartphone.
Kelompok yang beranggotakan Arya, Surdi, Timo, Jordan, dan Athallah ini menamai proyek mereka sebagai sistem ekskresi kebakaran berbasis AI, yang dirancang untuk memberikan solusi lebih komprehensif dalam mendeteksi dan merespons insiden kebakaran di berbagai lokasi.
Baca juga:
Dorong Publikasi Internasional, FT UB Luncurkan Program TEKNIK SAKTI

Inovasi Lebih dari Sekadar Alarm
Ketua tim, Arya, menjelaskan bahwa alat yang mereka ciptakan tak hanya memberikan peringatan berupa sirine atau siraman air otomatis seperti sistem konvensional, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara peringatan, terhubung dengan smartphone, serta mengirimkan notifikasi secara real-time jika terjadi kebakaran.
“Biasanya alat deteksi kebakaran hanya sebatas mengeluarkan alarm atau menyemprot air. Kami ingin memberikan lebih. Dengan integrasi ke smartphone, pengguna bisa mendapatkan notifikasi langsung dan bisa mengambil tindakan lebih cepat,” ungkap Arya.
Sistem ini dikembangkan dengan visi untuk menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi Internet of Things (IoT), sehingga dalam pengembangannya kelak, alat ini juga dapat secara otomatis menghubungi layanan darurat seperti pemadam kebakaran atau kepolisian, jika terjadi kebakaran di titik tertentu.
Tantangan dan Potensi Pengembangan
Meski alat ini telah berhasil dipresentasikan dalam pameran, tim mengakui bahwa proses pengembangan tidak mudah. Keterbatasan waktu dan pemahaman teknis terhadap pemrograman menjadi tantangan utama dalam merampungkan seluruh fitur yang telah mereka konsepkan.
“Sebetulnya ide kami banyak sekali, hanya saja karena keterbatasan waktu dan beberapa program yang belum sepenuhnya kami kuasai, tidak semua fitur bisa kami realisasikan. Tapi kami yakin alat ini punya potensi besar untuk dikembangkan,” tambah Arya.
Ke depan, tim ini berencana untuk menyempurnakan sistem ini agar lebih responsif, dengan peningkatan algoritma deteksi dan konektivitas lebih luas. Mereka berharap sistem pendeteksi kebakaran ini dapat digunakan di perumahan, perkantoran, hingga fasilitas umum yang membutuhkan sistem proteksi dini terhadap bahaya kebakaran.
Baca juga:
Capstone Design Project 2025: Mahasiswa Teknik Mesin UB Unjuk Inovasi Proyek Perancangan
Komitmen UB Hadirkan Solusi Inovatif
Exhibition 2025 Capstone Design Project tak hanya menjadi ajang presentasi proyek akhir mahasiswa, tapi juga menjadi refleksi dari komitmen Universitas Brawijaya dalam mencetak lulusan yang solutif, kreatif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat serta dunia industri.
Dengan hadirnya inovasi seperti pendeteksi kebakaran berbasis AI, mahasiswa Teknik Mesin UB membuktikan bahwa semangat berkarya dan menjawab tantangan nyata terus tumbuh di kalangan generasi muda kampus. (nid/rey)