Kanal24, Palembang – Universitas Brawijaya (UB) menegaskan komitmen dalam mengembangkan budaya keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (K3L). Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan kebutuhan akan produktivitas yang berkelanjutan, inovasi K3L menjadi salah satu kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, UB tidak hanya berupaya menerapkan standar K3L di lingkungan kampus, tetapi juga mendorong lahirnya solusi inovatif yang dapat diaplikasikan lebih luas.
Hal ini tercermin dengan partisipasi UB dalam ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety & Health (ICC-OSH) 2025. Kompetisi ini berlangsung pada 26-28 Mei 2025 di Aryaduta Hotel, Palembang, dengan tema besar “Peningkatan Penerapan SMK3 dan Produktivitas untuk Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim.”
UB mengirimkan dua inovasi unggulan dalam kompetisi ini, yaitu Helm Cerdas Berbasis Internet of Things (IoT) dan Sistem Informasi K3L Universitas Brawijaya Malang (SIMK3LUB), serta berpartisipasi dalam kategori lomba poster. Tim UB mendapatkan apresiasi empat bintang dengan skor di kisaran 90 atas inovasi-inovasi yang telah diterapkan secara nyata di lingkungan kampus.

Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, ST., M.Kes., yang turut hadir sebagai delegasi, menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari komitmen UB dalam penerapan K3L di lingkungan kampus. “Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi K3L UB tidak hanya berdampak internal, tetapi juga mendapat pengakuan nasional,” ungkapnya.
Sementara itu Ir. Endra Yuafanedi Arifianto, ST., MT., menambahkan bahwa langkah UB untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari visi strategis universitas.

“Inovasi K3L ini menjadi bukti nyata bahwa UB serius dalam menciptakan lingkungan yang aman dan produktif,” jelasnya.
Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si., turut memberikan motivasi kepada tim sebelum keberangkatan. “Jangan jadikan beban ketika berkompetisi. Bisa ikut berkontribusi dan berinovasi sudah menjadi juara,” pesannya.
Dalam waktu dekat, pihak K3L UB berencana memperluas kolaborasi dengan dunia industri untuk memperkuat implementasi K3L di berbagai sektor. Kemitraan dengan industri ini menjadi langkah strategis untuk memastikan inovasi yang dihasilkan mampu diterapkan secara luas.
Partisipasi UB dalam ICC-OSH 2025 tidak hanya memperkuat posisi universitas sebagai pelopor K3L di tingkat nasional, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju kampus yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman.(Din/End)