Kanal24, Malang – Dalam menghadapi era digitalisasi yang terus berkembang, Universitas Brawijaya (UB) berkomitmen untuk menjadikan transformasi digital sebagai pilar utama dalam tata kelola universitas dan proses pembelajaran. Menurut Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., digitalisasi tidak hanya sekadar tren, tetapi juga menjadi kebutuhan fundamental dalam mendukung visi UB sebagai universitas pelopor dan pembaharu.
“Data menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan, baik untuk memahami stakeholder, mahasiswa, maupun perubahan lingkungan. Oleh karena itu, UB harus bertransformasi menuju sistem single data yang lebih terintegrasi,” ujar Prof. Widodo.
Ia menambahkan, digitalisasi juga berdampak besar pada proses pembelajaran. “Mahasiswa UB harus bisa belajar kapan saja dan di mana saja dengan memanfaatkan teknologi AI dan digitalisasi. Hal ini memungkinkan mereka meningkatkan kompetensi, baik untuk berkarir di perusahaan ternama maupun menjadi wirausahawan mandiri,” jelasnya.

Pernyataan ini disampaikan dalam Sekolah Pemimpin UB yang digelar dengan tema Manajemen Best Practices dalam Transformasi Digital UB (12/6/2026). Kegiatan tersebut dirancang untuk menyelaraskan langkah dan visi antara rektorat, fakultas, dan seluruh unit di UB, terutama dalam menghadapi tantangan era digital.
Dalam acara ini, sejumlah agenda penting dibahas, termasuk materi tentang arsitektur enterprise dalam tata kelola UB oleh Romi Satria Wahono, B.Eng., M.Eng., Ph.D., dan tata kelola berbasis digital yang disampaikan oleh Dr. Raden Arief Setyawan, S.T., M.T., Direktur Direktorat Teknologi Informasi (DTI) UB.
Romi Satria Wahono memaparkan pentingnya enterprise architecture dalam menciptakan sistem tata kelola yang efisien, terintegrasi, dan adaptif terhadap perubahan. Sementara itu, Dr. Raden Arief Setyawan menjelaskan berbagai inovasi yang diterapkan UB untuk membangun sistem informasi berbasis digital, termasuk aplikasi yang mendukung layanan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Rektor UB juga menegaskan pentingnya menjadikan transformasi digital sebagai bagian integral dari misi universitas. “Digitalisasi tidak hanya tentang alat, tetapi tentang bagaimana kita menciptakan dampak yang lebih besar melalui kolaborasi dan inovasi. Ini adalah komitmen UB untuk menjawab tantangan masa depan,” tutup Prof. Widodo.
Dengan langkah-langkah strategis ini, UB optimis mampu mencetak lulusan yang adaptif, berdaya saing tinggi, dan relevan dengan kebutuhan industri global. Sekolah Pemimpin UB menjadi momentum penting untuk membawa UB semakin melesat dalam dunia pendidikan tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.(Din)