KANAL24, Jakarta – Energi terbarukan menjadi salah satu alternatif pada masa depan sehingga penelitian dan pengembangan produk yang menggunakan energi ini terus di galakkan. Pada tanggal 6 – 8 November 2019 Masyarakat Energi Terbaharukan Indonesia (METI) telah melaksanakan conference exposition dan competition Young renewable Energy dalam ajang INDOEBTKE Conex 2018 bekerjasama dengan PT.Adaro Energy, PT. Pertamina Persero, Association Innovation INNOPA, Pemprov DKI dan Kementerian ESDM Indonesia.
Dibuka oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif acara di isi oleh beberapa instansi dan yayasan yang bergerak di bidang energi terbaharukan serta 17 tim terpilih Perguruan Tinggi di Indonesia dalam kompetisi Young Renewable Energy seperti Universitas Brawijaya, ITS Surabaya, Universitas Mercu Buana Jakarta, Universitas Prasetya Mulya, Politeknik Akamigas, Universitas Dipenegoro, dan beberapa Universitas lainnya, salah satunya adalah Innovation Aligator dari Yusril Fatahilmidan Elok Paikoh tim UB.
Aligator besutan Yusril Fatahilmi (Teknik Elektro / 2016) dan Elok Paikoh (Agribisnis / 2015) di bawah bimbingan Eka Maulana, S.T., M.T., M.Eng telah berhasil mendapat penghargaan Grand Prize Rp. 15 juta di acara INDOEBTKE.
Inovasi terbaharukan Aligator adalah dengan pemanfaatan Hybrid Technology pada perahu nelayan menggunakan tenaga gelombang laut (Ocean wave conversion) dan tenaga angin (Aero Power Plant). Pada dasarnya Aligator menggunakan sistem mekanik yang mengkonversikan tenaga gelombang laut menjadi energi mekanik menggunakan flywheel System (Roda Gila), sedang Aero Power Plant menggunakan desain Penta Helix Savonious yang merupakan kincir angin vertikal dengan effisiensi berat yang lebih ringan dan memberikan tenaga gerak mekanik yang dapat diperoleh dari beberapa arah mata angin. Hybrid Technology pada aligator menjadi sumber electric pada perahu nelayan sebagai sumber daya pendingin ikan dan penerangan pada perahu nelayan.
“Aligator bertujuan untuk meningkatkan kualitas tangkapan ikan para nelayan, mengurangi dampak carbon emission, mengurangi biaya penggunaan bahan bakar fosil, dan meningkatkan pendapatan para nelayan,” kata Yusril
Kedepan Yusril berharap inovasi ini dapat dikembangkan menjadi produk massal yang dapat membantu para nelayan di Indonesia.
Dukungan kepada Aligator juga diberikan oleh salah satu tokoh enterpreneur yang bergerak dalam bidang sumber energi terbaharukan Sandiaga Uno.
“Aligator ini karya anak bangsa memerlukan support dan regulasi yang mendukung dalam mengimplementasikan karya anak bangsa untuk mewujudkan Clean Energy Indonesia pada tahun 2025, “ kata Sandi
Sandi juga mengatakan innovation anak muda berpotensi dalam mensupport kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat nelayan Indonesia. (ver)