Kanal24, Malang – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FOCUS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pameran tahunan bertajuk NIA FOCUS UMM: Culture, yang dilangsungkan pada Senin (15/07/2025) di Ruang Workshop Kriya, Lantai 4 Malang Creative Center (MCC). Pameran ini mengusung tema besar “Culture” atau budaya, dengan tujuan memperluas cakrawala pemahaman masyarakat terhadap beragam bentuk kebudayaan yang ada di sekitar, baik yang bersifat tradisional maupun kontemporer.
Revy, selaku Ketua Pelaksana acara, menjelaskan bahwa pemilihan tema budaya dimaksudkan untuk menjangkau makna yang lebih luas dari kata “kebudayaan” itu sendiri. “Kebudayaan bukan cuma soal tradisi atau adat, tapi juga bisa berbentuk cerita, ekspresi visual, dan simbol-simbol lokal yang terkadang luput dari perhatian publik,” jelas Revy.
Baca juga:
Empat Wisata Kebun Binatang Seru di Malang

Menurutnya, pameran ini merupakan bentuk keberlanjutan dari proses belajar dan berkarya para anggota FOCUS. Melalui karya-karya fotografi yang ditampilkan, para peserta menampilkan sisi estetika dan juga membawa narasi dan nilai-nilai budaya yang mereka tangkap selama proses dokumentasi. “Tujuannya juga agar peserta bisa semakin memahami arah berkarya mereka ke depannya, apakah ingin menjadikan ini profesi, hobi, atau media edukasi,” tambahnya.
Pameran ini terbuka untuk umum dan turut mengundang perwakilan dari berbagai universitas. Dengan begitu, UKM FOCUS berharap karya-karya para anggotanya bisa diapresiasi lebih luas, sekaligus menjadi medium untuk memperkenalkan budaya-budaya lokal yang mungkin belum dikenal khalayak.
Salah satu karya unggulan dalam pameran ini adalah foto dokumentasi Tari Topeng Grebeg Seberang yang diambil di Situs Nawanggo. Menurut Rahmi, Ketua Umum UKM FOCUS UMM, karya tersebut menggambarkan kekayaan budaya lokal yang masih hidup di masyarakat, namun belum banyak dikenal. “Kami ingin budaya-budaya seperti ini bisa lebih dikenal lagi, terutama oleh generasi muda,” ujar Rahmi.

Baca juga:
Komunitas Inntexia Ajak Anak Melek Teknologi
Selain tari topeng, pameran juga menampilkan berbagai elemen budaya lain seperti alat musik tradisional, kerajinan tangan, hingga situs-situs sejarah seperti candi. Semua objek difoto dengan pendekatan visual yang mengedepankan kekuatan naratif, menjadikan pameran ini tak hanya menarik secara visual, tetapi juga sarat makna.
Dalam proses penyelenggaraannya, Revy mengakui terdapat tantangan, mulai dari teknis pengemasan karya (packing), hingga koordinasi antarpanitia. “Tapi karena kita saling bantu dan support, semua bisa dijalani bersama,” katanya. Total ada 22 orang yang terlibat dalam kepanitiaan, terdiri atas 7 anggota muda dan 15 pengurus lama.Melalui pameran ini, UKM FOCUS UMM ingin membangun generasi fotografer muda yang piawai secara teknis dan juga memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai budaya. Pameran NIA FOCUS UMM: Culture menjadi wujud nyata dari komitmen mereka untuk terus berkarya dan turut melestarikan budaya Indonesia melalui media fotografi. (nid/dht)