KANAL24, Malang – Pemberdayaan wanita terutam dalam bidang ekonomi menjadi perhatian UB kepada masyarakat. Komitmen tinggi untuk meningkatkan peran serta perguruan tinggi melalui pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) diwujudkan dalam bentuk Pengabdian untuk Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB. Salah satunya kegiatan Dosen FEB dengan tema “Peningkatan Kemandirian Ekonomi Wanita di Dusun Morotanjek melalui Pembentukan Koperasi Wanita Berbasis Komunitas”.
Kegiatan Pengabdian ini diketuai oleh Dr. Nurul Badriyah, SE., ME., bersama Ajeng Kartika Galuh, S.E., M.E. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberdayakan perempuan melalui pendirian koperasi berbasis komunitas di lingkungan Dusun Morotanjek, Kabupaten Malang.
Langkah ini diawali dengan kegiatan Melalui forum diskusi kelompok (FGD), sosialisasi, dan pelatihan kewirausahaan, para peserta mendapatkan bekal tentang prinsip dasar koperasi, literasi keuangan, hingga pemetaan potensi usaha rumah tangga.
“Antusiasme peserta sangat tinggi. Mereka menyadari koperasi bisa menjadi wadah ekonomi sekaligus ruang penguatan solidaritas perempuan,” ungkap Dr. Nurul Badriyah.
Dalam FGD, peserta sepakat menyusun struktur awal kepengurusan koperasi yang berlandaskan nilai gotong royong dan kekeluargaan.
Baca Juga : Menuju Zero Waste, Studi Kelayakan dan Desain Teknis TPA Tlekung Menjadi TPST Modern Rampung

Selain pemetaan potensi, kegiatan ini juga mencakup pelatihan dasar pembentukan koperasi serta penguatan literasi keuangan koperasi. Pada agenda turun lapang pertama yang dilaksanakan pada 24 Juni 2025, kegiatan ini melibatkan 25 peserta yang terdiri dari perangkat desa, pengurus PKK, kelompok tani wanita, hingga tokoh masyarakat. Melalui forum diskusi kelompok (FGD), sosialisasi, dan pelatihan kewirausahaan, para peserta mendapatkan bekal tentang prinsip dasar koperasi, literasi keuangan, hingga pemetaan potensi usaha rumah tangga.
Selain itu, pelatihan kewirausahaan tahap pertama berhasil meningkatkan pemahaman peserta terkait peran koperasi dan manfaat partisipasi aktif dalam pengelolaan mandiri. Beberapa potensi usaha rumah tangga mulai dipetakan, seperti produk olahan pangan lokal, kerajinan, serta jasa berbasis komunitas.
Program ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan pertumbuhan ekonomi inklusif. Saat ini, tim pengabdian tengah menyiapkan luaran berupa pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), penulisan artikel ilmiah, publikasi media, dan modul panduan pengabdian agar model koperasi ini dapat direplikasi di desa lain.
Melalui sinergi yang terbangun, potensi mitra dapat berkembang lebih merata dan membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk berdaya dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah. Semoga hasil pemetaan potensi yang diperoleh dapat menjadi acuan bagi program pemberdayaan berikutnya, baik yang diinisiasi oleh organisasi, perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah.
Data dan rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan ini dinilai dapat mempercepat pengembangan usaha komunitas yang berkelanjutan. Selain itu mitra diharapkan mampu menerapkan hasil pendampingan secara mandiri dan menginspirasi komunitas lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka. Program ini menjadi contoh sukses pemberdayaan ekonomi lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan komunitas secara berkelanjutan. (sdk)










