KANAL24, Jakarta – Perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat asal Amerika Serikat (AS), Unical, berencana akan mengembangkan bisnisnya di Batam. Perusahaan maintenance, repair and overhaul (MRO) ini menilai Indonesia sebagai tempat yang layak untuk investasi lantaran bisnis industri penerbangan terus menunjukkan peningkatan.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan Industri penerbangan dalam negeri terus berkembang dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal iu terlihat dari kenaikan jumlah lalu lintas udara, baik penumpang maupun untuk arus barang. Menurutnya, pertumbuhan jumlah penumpang udara domestik meningkat rata-rata 15 persen per tahun selama 10 tahun terakhir, sedangkan jumlah penumpang udara internasional naik hingga sekitar 8 persen.
Selain itu, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di Asia dalam pembelian pesawat udara setelah China dan India. Dengan melihat perkembangan tersebut, Unical tertarik menjadi bagian dari upaya untuk terus mendorong pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia.
“Mereka ingin mengembangkan sayapnya di Batam, karena saat ini mereka sudah melayani penjualan spare part ke Indonesia. Bahkan, mereka sudah ada kantor penjualan di Jakarta,” ujar Agus Gumiwang dalam keterangannya, Kamis (26/12/2019).
Dijelaskannya bahwa industri MRO di Indonesia semakin kompetitif. Saat ini, sudah mampu menyediakan berbagai jasa perawatan pesawat, seperti airframe, instrument, engine, radio, emergency equipment, dan line maintenance.
“Artinya, kita sudah punya cukup daya saing. Kami berharap, industri MRO kita tidak hanya melayani airline dalam negeri saja, tetapi juga dari luar negeri,” tuturnya.
Kemenperin memproyeksi, potensi bisnis industri perawatan dan perbaikan pesawat di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai USD2,2 miliar. Angka ini naik signifikan dibanding tahun 2016 sebesar USD970 juta. Hal ini seiring upaya pemerintah yang memacu pengembangan industri jasa penerbangan dalam negeri sejak tahun 2000 sehingga kinerjanya tumbuh dalam satu dekade terakhir.
Saat ini, industri MRO di Indonesia, diperkuat sekitar 32 perusahaan yang tergabung dalam Indonesia Aircraft Maintenance Service Association (IAMSA). Dengan semakin tumbuhnya industri penerbangan dalam negeri, pihaknya memperkirakan sektor ini dapat menyerap sebanyak 12-15 ribu tenaga ahli MRO dalam kurun 15 tahun ke depan. Sementara itu, sekolah-sekolah teknisi penerbangan yang ada di Indonesia saat ini baru menghasilkan 200 tenaga ahli per tahun, sedangkan kebutuhannya mencapai 1.000 orang per tahun.
“Dalam upaya memacu daya saingnya, industri MRO sendiri sudah diberikan berbagai fasilitas insentif fiskal seperti tax holiday dan pembebasan bea masuk,” ujar Agus.
Sebagai informasi, Unical berdiri sejak 1990 dan merupakan penyedia komponen dan jasa perawatan aftermarket pesawat terbang. Berlokasi di Los Angeles, perusahaan ini telah melayani penerbangan komersil maupun militer. Unical memiliki beberapa anak perusahaan dengan spesifikasi masing-masing. Misalnya, Unical MRO untuk aircraft storage and dismantling (penyimpanan dan bongkar pesawat).(sdk)