KANAL24, Malang – Perbaikan kinerja ekonomi Indonesia akan berlanjut. Pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dengan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang terjaga. Inflasi rendah, nilai tukar rupiah stabil, dan defisit transaksi berjalan terkendali. Fungsi intermediasi perbankan yang masih rendah pada tahun 2019 diperkirakan akan membaik pada 2020. Demikian pernyataan dari Gubernur BI Perry Warjiyo Ph.D saat menjadi pembicara pada kuliah umum tentang Perekonomian Indonesia, senin (3/2/2020) di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya.
“Bauran kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas dengan mendorong momentum pertumbuhan melalui kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, dan ekonomi keuangan Syariah,” terangnya.
Kebijakan makroprudensial akomodatif tahun 2020 akan diperluas untuk pengembangan UMKM dan sektor prioritas, termasuk ekspor dan pariwisata. Kemudian, kebijakan sistem pembayaran untuk elektronifikasi dan efisiensi ekonomi melalui perluasan program elektronifikasi sehingga mendorong daya beli dan konsumsi masyarakat. Penguatan efisiensi penyelesaian transaksi ritel melalui SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia) sehingga lebih besar, cepat, dan murah. Interkoneksi GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) juga terus ditingkatkan. Di sisi tunai, efisiensi dan jangkauan distribusi pengedaran uang terus ditingkatkan ke berbagai wilayah.
Sinergi bauran kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan diarahkan untuk menjaga stabilitas sambil memanfaatkan terbukanya ruang untuk turut mendorong momentum pertumbuhan. Sinergi dalam Transformasi Ekonomi Diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, sekaligus memperkuat struktur perekonomian.
Sinergi dalam inovasi digital diarahkan untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional. Koordinasi dengan Pemerintah, OJK, industri, dan asosiasi mendorong terbangunnya keseluruhan ekositem dari e-commerce, fintech, dan open banking yang terintegrasi guna menciptakan unicorn-unicorn nasional.
Dalam jangka menengah, prospek ekonomi Indonesia akan semakin baik. Pertumbuhan lebih tinggi lagi, dengan defisit transaksi berjalan menurun dan inflasi rendah. Menuju Indonesia maju berpendapatan tinggi pada 2045. Kebijakan reformasi struktural yang konsisten dan diarahkan pada infrastruktur interkoneksi dengan kawasan ekonomi seperti industri, pariwisata, dan UMKM dengan jaringan distribusi, kemudahan regulasi untuk mendorong investasi dan lapangan kerja, hilirisasi sumber daya alam ke manufaktur yang berdaya saing, serta kualitas SDM baik kompetensi keahlian maupun penguasaan Iptek. (meg)