KANAL24, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan perintah kepada PT Indofarma (Persero) Tbk untuk segera menyerap alat bantu pernapasan atau ventilator produksi nasional.
“Indofarma yang akan kerja sama dengan semua yang buat ventilator. Indofarma siap jadi off taker,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Indofarma akan menjalin kerja sama dengan sejumlah BUMN, seperti PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Pindad (Persero) yang sedang berupaya untuk memproduksi ventilator.
Sebelum diproduksi massal, lanjut dia, ventilator itu akan diuji terlebih dahulu oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknnologi (BPPT) dan perguruan tinggi. “Nah, yang uji semua itu BPPT dan perguruan tinggi, kalau sudah layak baru diproduksi oleh teman-teman BUMN,” kata Arya.
Diungkapkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Bambang Brodjonegoro, Indonesia akan mendapat tambahan pasokan 200 ventilator portabel produksi dalam negeri yang ditujukan untuk pasien terjangkit Covid-19, selambat-lambatnya pada akhir April 2020.
“Ada juga penemuan dari UI (Universitas Indonesia), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lain-lain. Kalau memang nanti kita bisa bantu produksi kenapa nggak,” tegas Erick agar BUMN dapat memproduksi alat kesehatan, termasuk ventilator, usai meninjau RS Pertamina Jaya di Jakarta, pada Senin (6/4/2020).(sdk)